Paus Fransiskus menerima audiensi Prefek Kongregasi Penggelaran Kudus Kardinal Angelo Becciu, 23 Januari 2020, dan mengizinkan penetapan dua dekrit kemartiran dan enam dekrit tentang kebajikan heroik.
Sebanyak 13 Hamba Allah yang diakui kemartirannya adalah Benet Domènech Bonet dari Santa Coloma De Gramenet (lahir Josep Domènech Bonet) dan dua sahabat dari Ordo Saudara Dina Kapusin. Mereka dibunuh di Spanyol karena kebencian terhadap iman antara 24 Juli dan 6 Agustus 1936, serta José María Gran Cirera dan dua rekan, imam-imam Misionaris Hati Kudus Yesus dan tujuh umat awam. Mereka dibunuh di Guatemala karena kebencian terhadap iman antara 1980 dan 1991.
Selain itu ada enam orang yang diakui kebajikan heroiknya. Satu di antaranya seorang uskup, yakni Uskup Ferrara Mgr Giovanni Tavelli dari Ordo Gesuati yang lahir di Tossignano (Italia) tahun 1386 dan meninggal di Ferrara (Italia) 24 Juli 1446.
Empat lainnya adalah imam yakni, Pastor Joachim Masmitjá y Puig dari Katedral Girona, pendiri Suster-Suster Misionaris Hati Maria Tak Bernoda. Ia dilahirkan di Olot (Spanyol) 29 Desember 1808 dan meninggal di Girona (Spanyol) 26 Agustus 1886. Pastor Joseph Antonio Plancarte y Labastida, imam diosesan dan pendiri Suster-Suster Maria Tak Bernoda dari Guadalupe. Ia dilahirkan di Mexico City (Mexico) 23 Desember 1840, dan meninggal di Mexico City 26 April 1898. Pastor José Pio Gurruchaga Castuariense, imam diosesan dan pendiri Kongregasi Pembantu Paroki Kristus Sang Imam. Ia dilahirkan di Tolo (Spanyol) 5 Mei 1881 dan meninggal di Bilbao (Spanyol) 22 Mei 1967. Pastor Marie-Antoine dari Lavaur (terlahir sebagai François-Léon Clergue), pastor dari Ordo Saudara Dina Kapusin. Ia dilahirkan di Lavaur (Prancis) 23 Desember 1825, dan meninggal di Toulouse (Prancis), 8 Februari 1907.
Selain itu seorang suster bernama Suster Maria do Carmo dari Tritunggal Mahakudus (lahir Carmen Catarina Bueno), biarawati dari Ordo Karmelit Tak Bersepatu. Ia dilahirkan di Campinas (Brasil) 25 November 1898, dan meninggal 13 Juli 1966 di Taubate (Brasil).
Dengan pengakuan kebajikan heroik dari kandidat itu sekarang mereka digelari Hamba Allah Yang Mulia atau Yang Mulia saja. (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Robin Gomes/Vatican News)