“Kamu adalah pewarta, kamu adalah bintang, kamu adalah bintang yang menyinari dan membimbing,” adalah tiga kalimat yang satu per satu dikatakan oleh semua peserta Dominican Youth Gathering (DYG) 2020 kepada teman-teman di samping kiri dan kanannya, bahkan di depan dan belakangnya saat Misa di akhir acara tiga tahunan dalam persekolahan yang dijalankan oleh Yayasan Santo Dominikus.
Yang dilakukan 648 pelajar SD, SMP, SMA cabang Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon dan Cimahi itu sesuai permintaan Pastor Velentinus Bayuhadi Ruseno OP dalam homilinya, yang berdasarkan bacaan Injil tentang Balthazar, Melchior dan Gaspar, tiga orang bijak dari Timur, yang pergi mencari “Raja orang Yahudi yang baru lahir” sesuai petunjuk bintang.”
Untuk menjadi pewarta, kata Pastor Bayu dalam acara bertema “La Chiesa in Uscita” itu, anak-anak harus berani seperti tiga orang Majus, “semangat dan membawa sesuatu saat pulang, jangan malu menceritakan sesuatu, berani gunakan pengalaman yang didapatkan untuk berbagi.”
Pastor Bayu mengaku, ketika datang dari Bandung untuk memimpin Misa Penutupan DYG 2020, 9-11 Januari 2020, di Cimahi itu, dia menggunakan GPS, “tetapi zaman dulu belum ada GPS, maka mereka menggunakan GPS alami yakni bintang.”
“Sebagai pewarta, kita semua dipanggil menjadi bintang. Tetapi, ada dua jenis bintang, pertama, yang hanya bersinar sendiri dan kadang-kadang menyilaukan serta terkesan sombong, seperti bintang kelas dan bintang olah raga, dan kedua, yang menyinari dan membimbing. Nah, sebagai pewarta, teman-teman akan menjadi bintang yang menyinari dan membimbing teman, keluarga, komunitas dan masyarakat,” kata Pastor Bayu.
Dan, saat Misa berakhir, Anastasia Putri Lingga dari Yogyakarta, yang mengaku mendapat banyak teman dari sekolah lain, mengatakan kepada PEN@ Katolik, “Saya akan pulang dan mau bilang kepada orangtua saya, senang ikut DYG 2020, dan saya mau menjadi pewarta yang baik, mengabarkan berita yang baik dan benar dengan media yang baik, menyinari dan membimbing sesama.”
Saat menutup DYG 2020, Ketua Badan Pengurus Yayasan Santo Dominikus Suster Maria Patricia OP juga menegaskan bahwa semua yang ikut acara itu “harus menjadi bintang dan membawa yang lain untuk menuju terang.”
Suster Maria Sesilia OP sebagai kepala Kantor Cabang Cimahi lalu mengembalikan bendera DYG kepada Suster Patricia OP yang kemudian menyerahkannya kepada wakil Kantor Cabang Yogyakarta Suster Maria Inosensia OP untuk menyiapkan dan melaksanakan DYG 2023 di Cabang Yogyakarta.
Suster Sesilia OP yakin, perjumpaan tiga hari Keluarga Dominikan Indonesia, pastor, suster, frater, awam serta para guru dan anak-anak, yang bekerja dan belajar di Yayasan Santo Dominikus, juga para suster kesehatan dan sosial “sungguh membuat kita semua menjadi saudara, artinya, di mana pun kita berada di empat kota itu kita punya saudara dalam semangat Santo Dominikus, yakni pewarta Kabar Sukacita.”
Pucuk Merah
Sekarang semua peserta sudah pulang ke kota masing-masing, tapi ada sesuatu yang mereka tanam di Kota Cimahi, di masyarakat sekitar, yakni pohon “Pucuk Merah.” Setelah bangun pagi, berdoa ofisi, dan senam, 60 anak yang terbagi dalam empat kelompok mendatangi empat pimpinan RT di sekitar persekolahan Santo Dominikus Cimahi.
Di RT yang dikunjungi, setiap kelompok “bersosialisasi” dengan anak-anak dan orang-orang yang dijumpai lalu menyerahkan 10 anakan pohon “Pucuk Merah” untuk ditanam di setiap RT serta alat kebersihan berupa tempat sampah.
Koordinator program itu, Popy Natalia Agriana, guru kelas 1 SD Santo Yusuf Cimahi, mengatakan kepada PEN@ Katolik, “kami ingin mengajak dan membaur bersama masyarakat untuk melestarikan lingkungan yang sudah kurang tanaman hijau, apalagi di daerah pemukiman padat dengan lahan tanam yang tinggal sedikit. Maka, yang kami berikan adalah ‘Pucuk Merah’ dalam bentuk pot.”
Tapi pagi itu, Popy menyaksikan para pelajar senang berkenalan dengan anak-anak di sekitar sekolah. “Mereka enjoy!” Apalagi, katanya, semua RT menerima mereka dengan baik. “Semoga kami bisa memberikan lebih banyak lagi, karena lebih banyak, lebih hijau, lebih baik,” tegasnya seraya berharap saat pulang nanti anak-anak juga mau menanam tanaman di tempat mereka masing-masing.
Suriatna dan Bambang, pimpinan salah satu RT yang ditemui PEN@ Katolik mengapresiasi apa yang dilakukan para pelajar itu. “Bagus. Semua ini berguna. Mereka betul mengenal dan mencintai lingkungan alam agar bisa bermain dan berekreasi dengan baik, karena kalau banyak pohon pasti lebih adem,” kata kedua pria itu seraya berjanji akan langsung menanam pohon-pohon itu.
Sebelumnya Agustina Nuranisah Safriatun dari Cabang Yogyakarta mengatakan kepada media ini bahwa karena concern sekarang adalah menyelamatkan bumi, hendaknya anak-anak punya kesadaran akan tugas sebagai citra Allah dengan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, alam sekitar kita. “Di Tahun Pewarta ini, yang kita wartakan adalah lingkungan hidup,” katanya. (PEN@ Katolik/paul c pati)
Artikel Terkait:
Kegembiraan peserta Dominican Youth Gathering, semangat pewarta yang bahagia
Semangat Dominikus, keceriaan sukacita, memulai dari apa yang ada, gerakkan DYG 2020
Saat Dominican Youth Gathering pelajar sekolah Katolik belajar saling mengasihi di pesantren
Pewarta milenial dari Persekolahan Santo Dominikus bagikan refleksi cinta lewat Instagram
Peserta Dominican Youth Gathering diajak berdoa tekun, berbicara benar, bertindak penuh kasih