Gereja-Gereja Katolik ikut bersama warga Filipina memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan korban letusan Gunung Berapi Taal. Kolekte kedua semua Misa hari Minggu diharapkan dilakukan secara nasional untuk membantu para korban. Konferensi Waligereja Filipina (CBCP), 13 Januari 2020, meminta keuskupan-keuskupan melakukan kegiatan amal dan solidaritas di tengah-tengah “situasi sulit ini.” Ketua CBCP Uskup Agung Romulo Valles mengatakan, salah satu kemungkinan adalah kolekte kedua “dan memberikannya kepada gereja-gereja lokal yang paling terpengaruh.” Bentuk solidaritas lain adalah menanggapi kebutuhan, “seperti perawatan medis bagi yang berada di pusat evakuasi,” kata Mgr Valles. Setelah letusan, lebih dari 35.000 orang di Kabupaten Batangas meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke pusat-pusat di 27 kota provinsi itu. Angka itu diperkirakan meningkat karena masih banyak penduduk di zona bahaya 14 kilometer terus dievakuasi. Diperkirakan 450.000 orang tinggal di zona bahaya itu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan tidak ada laporan korban sejak letusan hingga saat ini. Uskup Agung Lipa Mgr Gilbert Garcera sebelumnya minta menambah operasi bantuan mereka. Di antara kebutuhan paling mendesak, kata uskup itu, adalah makanan, air minum, perlengkapan kebersihan, selimut, handuk, obat-obatan, dan masker. Gereja-gereja, beberapa seminari, dan pusat keagamaan di Provinsi Batangas dan Cavite juga membuka pintu bagi pengungsi. Pusat Aksi Sosial Keuskupan Agung Lipa juga menyerukan sukarelawan membantu pengemasan barang-barang di kantor pusatnya di Seminari Tinggi Santo Francis de Sales di Kota Lipa. Pertanyaan dan sumbangan ke Keuskupan Agung Lipa bisa melalui (043) 404-8057 atau +63 9255595968.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan CBCPNews)
Foto-foto diambil dari halaman Facebook Paroki Santo Padre Pio di Santo Tomas Batangas
