Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengajak Orang Muda Katolik (OMK) se-KAJ untuk ikut terlibat dalam Tahun Keadilan Sosial dengan mengenal serta memahami Ajaran Sosial Gereja (ASG) dan ikut mewujudnyatakannya dalam aksi nyata dalam kehidupan di tengah masyarakat.
Ajakan Kardinal Suharyo itu disampaikan dalam “Temu Kardinal Bersama OMK KAJ” di aula Vincentius Putera, Paroki Hati Kudus Yesus Kramat, Jakarta, 11 Januari 2020, menanggapi pertanyaan moderator talk show, Amanda Puteri Witdarmono, tentang apa yang mesti dilakukan OMK dalam Tahun Keadilan Sosial yang dicanangkan oleh Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Sebanyak 360 OMK dari seluruh paroki di KAJ yang hadir juga mendengarkan sharing pengalaman dari pendamping Komisi Kepemudaan KAJ Pastor Antonius Yakin Pr, motivator sekaligus pembawa acara “I Am Possible” dari Metro TV Merry Riana, pemilik dan direktur “Du’Anyam” Azalea Ayuningtyas serta sejumlah pastor pendamping OMK.
Konsekuensi iman Katolik, tegas Kardinal Suharyo, adalah mengenal, mengetahui serta mengaplikasikan Ajaran Sosial Gereja, yang secara umum telah didengar dan diketahui namun tidak dilakukan oleh banyak orang Katolik. “Maka, kita sebagai umat Katolik termasuk OMK perlu mengetahui dan memahaminya dalam kehidupan setiap hari,” harap kardinal.
Menurut Kardinal Suharyo, ada tiga poin penting yang menjadi ringkasan ASG, yakni pertama, “hormat terhadap martabat manusia”, kedua, “seluruh umat Katolik diberikan tanggungjawab untuk melakukan kebaikan bersama (bonum commune),” dan ketiga, “solidaritas (kesetiakawanan) terhadap saudara-saudara yang kurang beruntung.”
Kebaikan bersama, jelas kardinal, mencakup berbagai bidang kehidupan manusia, antara lain politik, ekonomi, dan pendidikan. Di bidang politik misalnya, Dewan Perwakilan Rakyat diharapkan membuat Undang-Undang yang dipastikan mengakomodasi kepentingan bersama, “bukan kelompok, pribadi atau golongan.”
Di bidang ekonomi, pemerintah diharapkan membuat regulasi supaya tidak sembarangan mengekspolitasi sumber daya alam “karena jika demikian akan mendatangkan kerugian bagi manusia secara umum,” kata kardinal seraya menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam demi menunjang keharmonisan makhluk hidup.
Kardinal juga menyebutkan adanya kritik terhadap umat Katolik yang enggan masuk dalam dunia politik dan kalau pun masuk dalam area politik jumlahnya sangat sedikit. Padahal, kata kardinal, “dengan keterlibatan dalam politik, legislatif misalnya, umat Katolik secara bersama dan aktif membangun dunia politik yang santun, dan baik untuk mengubah wajah politik yang lebih bermakna untuk semua orang.”
“Kita menginginkan OMK tampil dalam dunia politik untuk membawa kebaikan bersama,” kata Uskup Agung Jakarta seraya mengangkat kisah APBD DKI Jakarta yang diungkap oleh orang muda berusia 23 tahun. “Jika anggaran 59 triliun itu tidak dibongkar, maka jumlah dana sebesar itu hanya untuk memberi lem,” kata kardinal seraya menambahkan bahwa Jakarta akhir-akhir ini terus dikepung banjir, yang tentu membutuhkan dana besar untuk mengatasinya.
Temu Kardinal bersama OMK KAJ itu, jelas Pastor Antonius Yakin, selain menyapa OMK se-KAJ juga untuk mendapatkan wawasan mengenai Tahun Keadilan Sosial 2020. “Yang diharapkan dari pertemuan ini adalah OMK bisa memahami dengan baik apa yang mesti dilakukan sebagai bagian dari umat Katolik KAJ, juga menimba inspirasi dari sejumlah narasumber yang hadir,” kata imam itu.
Azalea Ayuningtyas menjelaskan, perusahaan yang didirikannya adalah untuk menjawab persoalan sosial yang muncul di Flores, yakni pendampingan dan pelatihan menganyam berbagai kerajinan selanjutnya dijual kepada para konsumen baik di dalam maupun di luar negeri. Komunitas itu didirikan tahun 2014 dengan menghimpun sekitar 75 orang muda di Jakarta maupun di Flores untuk memasarkan produk seperti keranjang, aneka souvenir, tas dan lain-lain.
Merry Riana yang dijuluki “Perempuan Sejuta dollar” mengajak OMK melakukan hal-hal kreatif yang bisa menjadi area pelayanan. Menurut Merry, pelayanan bukan hanya dalam Gereja tetapi dalam pengertian luas. “Pelayanan merupakan suatu anugerah, pelayanan itu suatu kesempatan mengoptimalkan seluruh kemampuan diri, agar orang yang melihat, terinspirasi dengan apa yang telah kita lakukan,” katanya.
Temu Kardinal Bersama OMK KAJ itu ditutup dengan Misa yang dipimpin Kardinal Suharyo dengan sejumlah imam sebagai konselebran.(PEN@ Katolik/Konradus R. Mangu)
Artikel Terkait:
Tahun Keadilan Sosial KAJ: Kardinal Suharyo ajak umat terus mengasah kepedulian sosial