Menyusul meningkatnya kekerasan antara AS dan Iran, para uskup AS menyatakan keprihatinan mereka dan mengimbau untuk mengejar dialog dan resolusi damai untuk konflik. Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh Ketua Konferensi Waligereja Amerika Serikat (USCCB) Uskup Agung José Gomez dan Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Internasional USCCB Uskup David Malloy, para uskup mendesak agar semua pihak yang terlibat “mendukung perdamaian bukan kekerasan.”
Mgr José Gomez dan Mgr David Malloy mencatat, seperti dilaporkan oleh Linda Bordoni dari Vatican News bahwa para uskup AS telah berbicara secara teratur guna mendorong tercapainya perdamaian di Timur Tengah. Sekali lagi, kata para uskup, di hari-hari kritis ini, semua pihak yang terlibat diminta bekerja tanpa lelah – dengan diplomasi dan dialog – dalam mengupayakan penyelesaian konflik.
“Perdamaian menjadi terlalu sulit dipahami – baru-baru ini saja teringat bahwa perang menyebabkan ratusan ribu nyawa hilang, penderitaan tak terhingga, dan ketidakstabilan endemik. Secara khusus kami menyaksikan dan menangani aksi kekerasan yang meningkat beberapa pekan terakhir, yang paling baru adalah serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Irak, pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani Jumat lalu, dan serangan rudal terhadap pangkalan-pangkalan Irak kemarin. Kami telah menyerukan diplomasi yang diperlukan, dialog berani, dan upaya tak kenal lelah menuju perdamaian guna menyelesaikan konflik global semacam itu. Itulah yang kami lakukan sekarang, dan kami akan selalu melakukannya,” kata para uskup.
Pernyataan itu terus memohon kepada Tuhan “agar membantu semua pihak di saat meningkatnya kejahatan saling mengintip pelanggaran sama lain.” Para uskup menulis dalam pernyataan itu bahwa “semua orang harus menemukan pulau-pulau kepercayaan di lautan ketidakpercayaan, berupaya keras untuk bermusyawarah, mengakui kesia-siaan kekerasan dan aksi militer lebih lanjut, dan dengan rendah hati mengejar kebaikan bersama.”
Mereka menyerukan agar pesan Hari Perdamaian Dunia dari Paus Fransiskus untuk tahun 2020 direnungkan dan agar berdoa “untuk mengatasi kejahatan dengan kebaikan dan menanggapi kebencian dengan cinta.”
Mgr Gomez dan Mgr Malloy mengakhiri pernyataan mereka dengan mengatakan, mereka bersama-sama berharap agar “rakyat Iran ikut menjanjikan masa depan yang baik, dan agar AS siap mendukung perdamaian dengan semua yang mengupayakannya.”
“Dalam semangat ini, kami sangat percaya, berharap, berupaya, dan sungguh-sungguh mengantisipasi, hari-hari kedamaian di masa depan. Kami baru saja merayakan kelahiran Tuhan kami dengan Natal. Yesus, sebagai Pangeran Damai, memanggil kita untuk memperbarui langit dan bumi. Mari kita bersaksi tentang kebenaran ini, dimulai dari masing-masing kita.”(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)