Home MANCANEGARA Dengan telanjang kaki dan membawa salib para uskup Kenya luncurkan kampanye anti-korupsi

Dengan telanjang kaki dan membawa salib para uskup Kenya luncurkan kampanye anti-korupsi

0
para uskup kenya 1
Para uskup membawa salib kecil dengan pita hijau putih di salib dan jubah mereka (foto dari Twitter Uskup Agung Anthony)

Awal bulan ini, para uskup di Kenya mengejutkan umat beriman, ketika mereka semua maju ke depan altar tanpa mengenakan sepatu. Selain kaki telanjang, dalam prosesi itu setiap uskup membawa salib kecil di tangan dan mengenakan pita hijau dan putih di kerah jubah mereka.

Ketika tiba di depan altar, mereka berlutut dan berdoa dalam hening. Kemudian dengan lantang mereka membacakan komitmen pribadi untuk tanpa lelah berupaya memerangi kejahatan korupsi di Kenya. Masing-masing uskup lalu menandatangani ikrar itu dan secara pribadi menyerahkan dokumen yang sudah ditandatangani kepada Ketua Konferensi Waligereja Kenya (KCCB) Uskup Agung Philip Anyolo.

Peristiwa itu terjadi di Tempat Ziarah Maria Bunda Allah, Subukia, yang terletak di sepanjang jalan Nyahururu-Nakuru. Para uskup mengatakan, melalui gerakan-gerakan dan simbol-simbol konkret, mereka ingin menunjukkan tekad memerangi momok korupsi di masyarakat Kenya. Dengan demikian, para uskup ingin agar umat Katolik bergabung dan menjalani jalan melawan korupsi.

Ketua Komisi Pastoral dan Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Kenya Uskup Agung Anthony Muheria menjelaskan pentingnya para uskup datang ke depan altar dengan kaki telanjang. Para uskup, kata Mgr Anthony, berjalan tanpa sepatu dalam perkabungan, karena masyarakat Kenya mengabaikan hukum Tuhan dan karena eksploitasi dan penyalahgunaan orang miskin. Uskup Agung Muheria mengatakan, “banyak kematian di Kenya dapat dikaitkan dengan korupsi.”

“Seperti Musa, kami memohon kepada bangsa dan kepada orang-orang yang telah beralih ke anak lembu emas korupsi,” kata Uskup Agung Nyeri. Kampanye enam bulan melawan korupsi yang diluncurkan oleh para uskup Kenya itu bertema, “Memutus Rantai Korupsi.”

Saat peluncuran itu, Uskup Agung Anyolo mengatakan kepada media lokal bahwa ke depan, Gereja ingin mencoba menghalangi sumbangan uang tunai dalam jumlah besar.

“Sumbangan-sumbangan untuk penggalangan dana di Gereja-Gereja kita akan dilakukan dengan transfer uang secara mobile atau lebih disukai dengan cek. Ini akan menghindari penanganan jumlah besar uang tunai, dan supaya ada jejak yang jelas dari para donor. Kami ingin beralih pada sumbangan tanpa uang tunai,” kata uskup itu.

Uskup menantang para pemimpin Gereja agar transparansi dalam kegiatan penggalangan dana. (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Layanan Bahasa Inggris Afrika/Vatican News dan Catholic Mirror-Nairobi)

Uskup-Uskup Kenya datang dan berdoa dalam hening di depan altar tanpa mengenakan alas kaki Anti Korupsi
Para uskup Kenya membacakan ikrar memerangi kejahatan korupsi (foto dari Twitter Uskup Agung Anthony)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version