29.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Imam Katolik yang diculik dibebaskan di Nigeria

BERITA LAIN

More
    (Foto file) Pasukan keamanan berpatroli di jalan-jalan di Nigeria  (AFP)
    (Foto file) Pasukan keamanan berpatroli di jalan-jalan di Nigeria (AFP)

    Pastor Isaac Agubi, seorang imam yang bertugas di gereja Nama Suci Ikpeshi, 230 km dari Kota Benin, ibukota Negara Bagian Edo di Nigeria selatan dibebaskan oleh polisi. Pastor itu diculik tanggal 16 Juni di sepanjang jalan Auchi-Igarra, sekitar pukul 5 sore, ketika dia kembali ke rumah setelah merayakan Misa. Pasukan polisi, dibantu oleh beberapa pemburu di daerah itu, berhasil mengidentifikasi tempat para penculik berada di hutan. Dalam pembebasan imam itu salah seorang bandit terluka.

    Para penculik itu tampaknya anggota kelompok Fulani, etnis gembala nomaden, yang menjadi pelaku utama kekerasan terhadap penduduk lain di Nigeria dan negara-negara Afrika Barat lainnya. Dalam minggu terakhir di Nigeria utara, kekerasan terkait masalah Fulani dan lainnya, yang dilakukan Boko Haram, menyebabkan kematian lebih dari 150 orang, sementara sembilan lainnya diculik.

    Di Sokoto, 15 Juni, 25 orang kehilangan nyawa dalam serangan yang mungkin dilakukan oleh Fulani di tiga desa. Dalam insiden terpisah, seorang wanita, dan anak tirinya, diculik oleh sekelompok gembala di Airport Road, di kota Osi, di negara bagian Ondo, dalam perjalanan menuju misa Minggu.

    Tanggal 12 Juni, seorang perwira dan 20 tentara di Negara Bagian Borno tewas dalam serangan terhadap formasi militer. Negara Islam Afrika Barat (ISWA) kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

    Tanggal 14 Juni, setidaknya 34 orang tewas dalam serangan oleh kelompok bersenjata yang menyerang tiga desa di daerah Shinkafi di Negara Bagian Zamfara. Para bandit, yang tiba dengan sepeda motor, membakar rumah-rumah dan menembak semua yang mereka temui.

    Beberapa hari yang lalu Uskup Agung Kota Benin Mgr Augustine Akubeze yang merupakan ketua Konferensi Waligereja Nigeria, mengecam “tingkat rasa tidak aman yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan “impunitas total” yang menabur kekacauan dan kehancuran di negara itu.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Agenzia Fides)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI