Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Kardinal Hong Kong minta umat Katolik berdoa bagi kota itu dan serukan saling menghormati

Unjuk rasa di Hong Kong (Reuters)
Unjuk rasa di Hong Kong (Reuters)

Dengan meningkatnya ketegangan di Hong Kong, Kardinal John Tong meminta umat Katolik untuk berdoa bagi situasi di kota itu, dan menyerukan saling menghormati dan dialog antara pemerintah dan pengunjuk rasa.

Protes besar-besaran berubah menjadi kekerasan di Hong Kong minggu ini, ketika para demonstran mencoba menyerbu gedung-gedung pemerintah untuk memblokir debat soalĀ undang-undangĀ kontroversial yang akan memungkinkan ekstradisi ke Cina daratan.

Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet kepada para pengunjuk rasa pada hari Rabu, 12 Juni 2019. Tujuh puluh dua orang terluka, termasuk 21 petugas polisi.

Administrator Apostolik Hong Kong Kardinal John Tong Hon, mengatakan kepada Radio Vatikan, Kamis, seperti dilaporkan oleh Devin Watkins dari Vatican News bahwa tindakan kekerasan seharusnya tidak menjadi bagian dari aksi sipil.

ā€œJika orang-orang menggunakan kekerasan, tindakan itu harus dihukum,ā€ kata Kardinal Tong yang berada di Roma minggu ini menemani sebuah kelompok antaragama dalam kunjungan ke Vatikan. Kardinal mengatakan para pemimpin dari enam agama telah membahas situasi itu dan menyetujui permohonan bercabang tiga.

Pertama, mereka menyerukan penghormatan terhadap kebebasan individu. ā€œJika [pengunjuk rasa] keluar untuk mengungkapkan pendapat mereka, mereka harus dihormati,ā€ kata Kardinal Tong.

Kedua, para pemimpin agama Hong Kong menjauhkan diri dari kekerasan yang meletus di kota. Kardinal Tong mengatakan adalah pendapat pribadinya bahwa kekerasan harus dicela. Namun kelompok antaragama, katanya, menyetujui perlunya menentang sikap kekerasan, termasuk ā€œmenyakiti orang lain, menggunakan kekerasan, dan melempari polisi dengan batu.ā€ Kardinal meminta rakyat Hong Kong ā€œuntuk berusaha menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.ā€

Ketiga, kelompok antaragama, yang mewakili Katolik, Kristen Protestan, Konfusianisme, Taoisme, Budha, dan Islam, meminta pemerintah Hong Kong dan pengunjuk rasa untuk duduk bersama membicarakan masalah itu ā€œsehingga melalui dialog kami mencoba mencapai konsensus.ā€

Tujuannya, kata Kardinal Tong, adalah untuk membantu Hong Kong ā€œmenjadi stabilā€ dan agar orang-orang ā€œmenikmati kedamaian dan ketenangan.ā€

Kardinal Tong lalu menyerukan kepada semua umat Katolik untuk berdoa bagi situasi di Hong Kong.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini