Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Paus mengenang Suster Inés yang dibunuh di Republik Afrika Tengah

Paus Fransiskus berbicara pada Audiensi Umum mingguan (Vatican Media)
Paus Fransiskus berbicara pada Audiensi Umum mingguan (Vatican Media)

Ketika menyalami para peziarah berbahasa Perancis dalam Audiensi Umum di Vatikan, 22 Mei 2019, Paus Fransiskus mengingatkan seorang suster yang terbunuh, yang mayatnya ditemukan di Republik Afrika Tengah di hari yang sama seorang imam misionaris terbunuh di Mozambik.

Misionaris dari Spanyol itu adalah “wanita yang telah memberikan hidupnya untuk Yesus dalam pelayanan bagi orang miskin,” kata Paus seperti dilaporkan oleh Devin Watkins dari Vatican News.

Suster Inés Nieves Sancho, 77, ditemukan terbunuh dekat rumahnya di Republik Afrika Tengah di pagi hari, 20 Mei. Tubuhnya ditemukan rusak parah di ruang kerjanya di desa Nola, yang merupakan bagian dari Keuskupan Berberati, menurut Osservatore Romano.

Malam hari antara 19-20 Mei, para penyerang yang tak dikenal memasuki rumah Suster Inés dan memaksanya ke ruang kerja tempat dia memberikan pelajaran menjahit untuk para gadis setempat guna membantu meningkatkan kehidupan mereka. Di tempat itu, para penyerang memenggal kepalanya dan memutilasi tubuhnya.

Meskipun motif para penyerang belum diketahui, Osservatore Romano melaporkan para penyelidik sedang mencari kaitannya dengan perdagangan organ tubuh manusia. Surat kabar Vatikan itu mengaitkan praktik ini dengan negara tetangga, Kamerun, tempat perdagangan organ tubuh manusia banyak terjadi.

Suster Inés adalah anggota komunitas kecil setempat, Putra-Puteri Yesus. Baru-baru ini suster itu mengatakan kepada seorang biarawati lain: “Saya tidak sendirian. Wanita-wanita muda itu bersama saya!”

Suster itu dimakamkan 21 Mei 2019.

Secara terpisah, seorang imam misionaris dari Kongo juga tewas 19 Mei 2019 di kota pesisir Beira, Mozambik. Menurut kantor berita Fides, Pastor Landry Ibil Ikwel, 34, ditikam di rumah komunitasnya dan dibawa ke rumah sakit, lalu meninggal. Investigasi sedang berlangsung.

Pastor Landry yang ditahbiskan imam tahun 2016 dan menjadi anggota Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria adalah direktur sebuah institut untuk tunanetra di Beira, yang memberikan bantuan pendidikan, rehabilitasi, dan integrasi sosial bagi tunanetra.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini