Rendahnya tingkat pekerjaan di seluruh dunia saat ini adalah “tragedi global.” Berdasarkan catatan itu, Paus Fransiskus dalam Audiensi pada Hari Buruh Internasional 1 Mei 2019 memohon dalam katekese di hadapan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus agar santo pelindung pekerja, Santo Yosef, menjadi perantara bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau tidak dapat menemukan pekerjaan.
Namun sebelumnya Paus melanjutkan siklus katekese tentang “Bapa Kami” yang sudah berlangsung beberapa minggu terakhir, khususnya doa permohonan kedua dari belakang: “Jangan masukkan kami ke dalam pencobaan.”
Paus secara singkat mengingat diskusi dan proposal yang sedang berlangsung mengenai kemungkinan merubah kalimat itu menjadi “jangan tinggalkan kami saat mengalami pencobaan.”
“Boleh dikatakan bahwa dengan doa kedua dari belakang inilah dialog kita dengan Bapa surgawi masuk di tengah-tengah drama pertempuran antara kebebasan kita dan perangkap si jahat,” kata Paus seraya menambahkan bahwa tidaklah mudah menangkap secara akurat makna sebenarnya dari versi asli doa dalam bahasa Yunani itu, dan bahwa “semua terjemahan modern sedikit tidak memuaskan.”
Namun, kata Paus, kita tentu saja bisa sepakat tentang fakta bahwa Allah tidak berupaya menempatkan pencobaan di jalan kita.
Kemudian Paus menegaskan, “Jangan lupa, seorang bapa tidak memasang perangkap untuk anak-anaknya.” Cobaan itu ada secara misterius bahkan dalam kehidupan Yesus, kata Paus. “Pengalaman Anak Allah ini menjadikan-Nya benar-benar saudara kita,” tegas Bapa Suci.
Paus mengatakan ada begitu banyak bagian Injil yang menunjukkan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan putra-Nya sendirian. Paus pun mengutip episode-episode di padang pasir dan di taman Getsemani, tempat Yesus mengatasi banyak godaan untuk meninggalkan kehendak Bapa.
Hal yang sama berlaku untuk kita. “Dia bersama kita ketika Dia memberi kita hidup, selama hidup kita, di saat-saat sukacita dan kesulitan, Dia bersama kita dalam kesedihan dan kekalahan, ketika kita berdosa. Dia selalu bersama kita karena seorang Bapa tidak bisa meninggalkan kita,” kata Paus.
Paus juga merenungkan fakta bahwa bukan hanya Tuhan bukanlah pencipta yang jahat, tetapi ketika yang jahat muncul dalam kehidupan salah seorang dari anak-anak-Nya, Dia bertarung membelanya sehingga dia dapat terbebas dari yang jahat. Dia adalah seorang Bapa, “yang selalu berjuang untuk kita, dan tidak melawan kita,” kata Paus.
Maka, Paus meminta berdoa kepada Bapa “tuntunlah kami dari masa pencobaan,” tetapi ketika saat itu tiba, kata Paus “tunjukkanlah kepada kami bahwa kami tidak sendirian, perlihatkanlah kepada kami bahwa Kristus sendiri telah mengambil beban salib kami, perlihatkanlah kepada kami bahwa Kristus memanggil kami untuk membawanya bersama Dia, dan bantulah kami untuk melepaskan diri kami kepada kasih kebapakan-Mu.” (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan laporan Linda Bordoni/Vatican News)
Artikel Terkait:
Katekese Paus tentang Bapa Kami: Kita dimaafkan saat kita memaafkan orang lain
Dalam katekese Bapa Kami, Paus ajak umat percaya dan memuliakan Bapa di tengah pencobaan
Paus dalam katekese Bapa Kami: Kita semua orang berdosa yang perlu pengampunan
Paus dalam audiensi: Dalam doa Bapa Kami kita berdoa untuk kebutuhan semua orang
Katekese Paus tentang doa Bapa Kami: Tuhan mencari setiap kita secara pribadi
Paus dalam Audiensi: Bapa Kami mengajarkan kita langsung menyapa Bapa tanpa rasa takut
Paus mendesak umat Katolik membuka hati bahwa Yesus sudah datang
Audiensi Paus: Allah Bapa mengasihi kita dengan cara yang tak bisa dilakukan seorang pun di dunia
Paus Fransiskus: Doa sejati adalah yang berbelas-kasih bukan kemunafikan atau trik