Pen@ Katolik

Katedral Notre Dame di Paris terbakar dan menaranya runtuh  

Kepulan asap dan api  saat kebakaran di Katedral Notre-Dame di Paris. Foto François Guillot/AFP/Getty Images
Kepulan asap dan api saat kebakaran di Katedral Notre-Dame di Paris. Foto François Guillot/AFP/Getty Images

Gereja Katedral Notre Dame di pusat kota Paris mulai terbakar Senin 15 April 2019 pukul 17.50 waktu setempat, namun api besar yang menyembur melalui atap katedral dengan cepat melahap puncak menara yang terbuat dari kayu dan timah yang kemudian runtuh tak lama setelah pukul 19.00, disertai teriakan warga yang melihat kebakaran itu. Petugas kebakaran berjuang memadamkan api itu dan polisi mengatakan  api itu mungkin terkait dengan restorasi yang sedang berlangsung di katedral itu.

“Sungguh-sungguh sangat menyedihkan dan mencemaskan. Katedral ini adalah landmark terkenal dari Perancis serta menjadi kebanggaan Gereja Katolik di sana, juga negara tentunya, karena merupakan bagian dari kekayaan budaya mereka,” tulis Pastor Markus Solo SVD dari Vatikan di halaman Facebooknya.

Katedral Notre Dame dibangun abad ke-13 dan kini berusia 850 tahun. Katedral itu hancur berantakan akibat Revolusi Prancis (1789-1799) maka sebagian besar katedral itu dibangun kembali abad ke-19 (1840-an). Katedral dengan nama lengkap Norte Dame de Paris (Bunda Kita di Paris) itu adalah katedral dengan arsitektur gothic terbaik. Selain sebagai tujuan wisata katedral itu masih merupakan gereja dari Uskup Agung Paris.

Seorang juru bicara katedral mengatakan kepada Reuters dan the Associated Press bahwa seluruh interior yang terbuat dari kayu dalam katedral itu kemungkinan terbakar habis dan akan hancur, sementara wakil walikota, Emmanuel Grégoire, mengatakan bahwa layanan darurat berusaha menyelamatkan karya seni dan barang-barang berharga lainnya yang disimpan di sana.

“Ada banyak karya seni di dalam … itu tragedi nyata,” kata walikota Anne Hidalgo kepada wartawan di tempat kejadian.

Ribuan orang menyaksikan kebakaran itu dari tepi kiri Sungai Seine, ada yang menangis, ada yang menyanyikan lagu-lagu pujian, sementara mobil-mobil pemadam kebakaran dengan cepat melintasi Paris menuju lokasi katedral itu di Île de la Cité, sebuah pulau kecil di pusat kota Paris.

Katedral itu merupakan arsitektur bersejarah dan menjadi situs warisan dunia UNESCO, yang menjadi magnet wisatawan dari berbagai belahan dunia. Maka, UNESCO  menyatakan akan mengawal proses rehabilitasi katedral itu. “Kami akan mendampingi Perancis untuk memulihkan bangunan ini,” kata Sekretaris Jendral UNESCO Audrey Azoulay lewat tweet seperti dikutip oleh AFP. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel turut berduka atas kebakaran katedral yang dia sebut sebagai “simbol budaya Eropa.”

Juru bicara katedral Andre Finot mengatakan kepada AFP dan dilaporkan oleh CNN bahwa struktur kayu mendukung terbakarnya atap katedral itu, meski penyebab kobaran api itu belum dapat diketahui.

Presiden Republik Perancis Emmanuel Macron langsung menuju lokasi. Dalam sebuah tweet ia mengungkapkan bahwa apa yang terjadi menguras “emosi seluruh bangsa”. Tak hanya umat Katolik, seluruh warga Perancis akan merasa terpukul, katanya. “Saya sedih melihat sebagian dari kita terbakar malam ini,” katanya.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan berbagai laporan media dari Paris)

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di katedral dengan air dari selang. Foto Pierre Suu/Getty Images

Wikipedia