26.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Misionaris Kerahiman Pastor Czeslaw Osiecki SVD meninggal dunia

BERITA LAIN

More
    P CESLAUS OSIECKI SVD 2
    Pastor Czeslaw Osiecki SVD

    Tahun 1980, Pastor Czeslaw (Ceslaus) Osiecki SVD bersama Vitus Witu dan Yan Kaju, dua sopir Seminari Mataloko, berangkat dengan mobil dari Maumere menuju Mataloko. Sekitar pukul 18.00 di sebuah daerah tanjakan berliku antara Moni dan Detusoko, ban mobil tua itu gembos. Ternyata, semua ban cadangan pun mengalami hal yang sama. Mereka lalu berdiam di jalan tengah hutan saat malam mulai tiba. Tidak ada kendaraan lewat untuk meminjam pompa agar bisa bertahan sampai Ende.

    Akhirnya, Pastor Czeslaw mengajak dua sopir itu berdoa dengan keyakinan bahwa Allah menyertai mereka melalui Santo Antonius. Setelah sekitar tiga menit berdoa, Pastor Czeslaw mengajak mereka berangkat. “Mari berangkat, jangan peduli dengan ban gembos itu.”

    Vitus lalu menyetir mobil, tapi tetap diam ketika merasa mobil yang dikendarai itu tak terasa oleng hingga Ende. Pastor Czeslaw hanya berpesan, “tatap saja jalan itu, dalam diam kita berdoa. Yakin kita sampai Ende.” Ketika tiba di Ende, ban dalam mobil itu harus diganti.

    Itulah sepenggal kisah mengenang Pastor Czeslaw yang ditulis oleh Yonas Longa dalam halaman Facebook berdasarkan pengakuan seorang sopir senior. Pastor Czeslaw, yang sudah 54 tahun menjadi misionaris di Flores bahkan dikenal sebagai misionaris atau rasul kerahiman itu, meninggal dunia di Klinik Santo Fransiskus Suster KFS Ratedosa, Aeramo, Nagekeo, Flores, 10 April 2019, pukul 08.50 Wita, dalam usia 87 tahun, 68 tahun Kaul dan 62 tahun Imamat.

    Sejak 1981 hingga 1997 Pastor Czeslaw menjadi anggota komunitas Rumah Retret Kemah Tabor sambil berkeliling di wilayah Ngada dan Nagekeo dengan Mobil Kabar Gembira untuk memperkenalkan Spiritualitas Kerahiman.

    Sejak 1993 hingga masa tua dan sakit, imam  itu tinggal di Pondok SVD Riung sekaligus menjaga Pulau Kelelawar di Taman Laut 17 Pulau Riung di Flores dan membangun serta mengelola Taman Kerahiman di Lengkosambi, tempat imam itu tinggal sampai meninggal.

    Devosi kepada Kerahiman Ilahi, Pesta Kerahiman Ilahi, Rosario Kerahiman, Jam Kerahiman, dan penyebarluasan devosi kepada Kerahiman Ilahi diperkenalkan oleh Pastor Czeslaw di Seminari Mataloko dengan menerjemahkan Buku Harian Santa Faustina ke Bahasa Indonesia. Devosi Kerahiman Ilahi kini disebarkan oleh para devosan di berbagai gereja di Indonesia.

    Sesuai data Sekretaris Misi Provinsi SVD Ende Pastor Hubertus Tenga SVD, Pastor Czeslaw lahir 10 Juli 1932 di Poznan, Polandia, dari pasangan Jan Osiecki dan Pelagia Zbierska. Setelah menamatkan SD di Poznan, SMP di Brinrkoz, dan SLTA di Pienezno, dia masuk universitas di Warsawa dan Lodz dan tamat tahun 1965.

    Selain meraih gelar sarjana muda dalam filsafat dan teologi, imam itu belajar Sastra Inggris di Universitas Lodz, Polandia, dan meraih gelar Master of Arts dalam English Philology dengan Tesis: The Picture of South-East Asian in J. Conrad’s Works.

    Imam itu memulai pendidikannya sebagai seminaris tahun 1946 dan ditahbiskan imam dalam Serikat Sabda Allah tahun 1958. Tanggal 15 Desember 1965, imam itu tiba di Tanjung Priok, Jakarta, dengan  Kapal Laut Victoria, bersama 20 misionaris perdana SVD Polandia yang ditugaskan ke Indonesia, termasuk Pastor Stanislauw Pikor SVD yang meninggal dunia 9 April 2019 pukul 23.13 WIB di RKZ Santo Vincentius a Paulo Surabaya. Pastor Czeslaw menjadi salah satu dari the founding fathers Karya Misi SVD Polandia di Indonesia.

    Tahun 1966 Pastor Czeslaw menjadi anggota komunitas Seminari Santo Yohanes Berkhmans, Mataloko, untuk belajar Bahasa Indonesia, dan sejak 1967 mulai melayani paroki-paroki di wilayah Ngada dan Nagekeo, hingga 1981.

    Tanggal 10 Desember 1993 permohonan imam itu untuk menjadi Warga Negara Indonesia dikabulkan oleh Presiden Suharto dengan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 38/PWI Tahun 1993. Maka, 12 Pebruari 1994 di Kantor Pengadilan Negeri Bajawa diadakan Berita Acara Sumpah Menjadi Warga Negara Republik Indonesia. 7 September 1994, Pastor Czeslaw mencabut status-status dokumen imigrasinya dari Polandia. Maka, dia sepenuhnya menjadi WNI sehari sebelum HUT Serikat Sabda Allah ke-119, 8 September 1994.

    Menurut  Berita Duka yang dibagikan Provinsial SVD Ende, 10 April, jenazah Pastor Czeslaw yang disemayamkan di Kapela Taman Kerahiman Lengkosambi, Riung, akan dimakamkan di Taman Kerahiman Lengkosambi tanggal 12 April 2019. (PEN@ Katolik/paul c pati)

    RELASI BERITA

    1 komentar

    Leave a Reply to Marselinus Mosa Batal

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI