Home MANCANEGARA Pastor Zollner: Berbuat adillah bagi para korban pelecehan seksual yang dilakukan klerus

Pastor Zollner: Berbuat adillah bagi para korban pelecehan seksual yang dilakukan klerus

0
zollner
Pastor Hans Zollner SJ (Foto dari www.katholisch.de)

Para uskup yang berpartisipasi dalam Pertemuan tentang “Perlindungan Anak-Anak di Bawah Umur dalam Gereja” pada akhir Februari telah “mengambil beberapa inisiatif,” kata Pastor Hans Zollner SJ, Presiden Pusat Perlindungan Anak Kecil di Universitas Kepausan Gregoriana dalam sebuah wawancara dengan Gudrun Sailer dari Vatican News.

Beberapa Uskup, katanya, telah merevisi pedomannya untuk menemukan dan menerapkan cara-cara “kerja sama dengan Otoritas Sipil.” Sementara itu, setelah banyak uskup berlinang air mata mendengarkan kesaksian para penyintas pelecehan seksual anak kecil, jelas Pastor Zollner, para ketua konferensi waligereja kini mencari bantuan dari Pusat Perlindungan Anak Kecil untuk membina personel Gereja di lapangan.

Tiga minggu sejak berakhirnya pertemuan itu, Pastor Zollner mengatakan ia melihat dan mendengar langkah-langkah yang sedang diambil para uskup. Mereka tidak sekadar “mengomunikasikan apa yang terjadi selama tiga setengah hari” pertemuan itu, tetapi mulai bertindak. Itulah “hasil paling penting yang dapat saya harapkan,” karena itu membuktikan bahwa konferensi-konferensi waligereja “menerima pesan,” jelasnya.

Pesannya, lanjut imam itu, adalah, “Lakukan segala sesuatu yang kalian bisa untuk berlaku adil bagi para korban. Dengarkan para korban,” dan lakukan apa pun yang kalian bisa untuk memastikan bahwa perlindungan diterapkan “di negara-negara kalian, di keuskupan-keuskupan kalian dan di kongregasi-kongregasi kalian.” Pesan itu telah diterima, dan telah “dikirim kembali ke tanah air,” lanjut imam itu.

Pastor Zollner berbicara tentang pentingnya suara-suara para korban dan media. Berkat mereka, “topik pelecehan seksual anak dalam Gereja Katolik muncul ke permukaan dan sekarang ada di seluruh dunia.” Sekarang kita tahu bahwa topik itu menjadi agenda pembicaraan konferensi-konferensi waligereja, keuskupan-keuskupan, dan kongregasi-kongregasi religius. “Tidak ada orang bisa lagi menghindari hal ini,” kata imam itu.

Perhatian terus-menerus pada masalah ini dari media Katolik dan media sekular sangat membantu, tegas imam itu seraya menambahkan bahwa keadaan itu jelas menyampaikan pesan bahwa “topik ini bukanlah sesuatu yang berlalu dengan mudah dan cepat.” Sebaliknya, kata imam itu, “topik itu akan tetap bersama kita dan akan membutuhkan banyak perhatian bertahun-tahun dan mungkin beberapa dekade.”

Itu berarti,  Gereja Katolik dari waktu ke waktu akan mengembangkan standar-standar bersama dalam cara penulisan pedoman, cara implementasinya, dan cara pendidikan perlindungan diteruskan, demikian menurut Pastor Zollner.

Pastor Zollner menegaskan kembali pentingnya mendengarkan suara-suara para korban. Imam itu  menjelaskan, mendengarkan kesaksian-kesaksian mereka “membakar, brutal, benar-benar merusak.” Yang begitu mengerikan bukan hanya yang terjadi pada mereka, tapi kurangnya empati, kurangnya tanggapan, dan kurangnya kejelasan prosedur dalam menanggapi kasus-kasus dugaan yang diajukan para korban sendiri kepada para uskup.”

“Anda bisa mendengarkan keheningan saat para korban berbicara,” kata Pastor Zollner. Reaksi-reaksi emosional dan energi “yang benar-benar terhubung” dengan mendengarkan suara-suara para korban sangatlah penting. Pastor Zollner berharap semoga itu “membantu menangkap maksud mereka,” dalam hal “memikirkan kembali struktur Gereja, memikirkan kembali akuntabilitas,” dan, akhirnya, “menegakkannya.” (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan laporan Francesca Merlo dari Vatican News)

Artikel terkait:

Kardinal Pell dihukum enam tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual

Kardinal Pell dikirim ke penjara: Vatikan benarkan larangan melakukan pelayanan publik

Kardinal Pell: Saya benar benar tidak bersalah atas tuduhan-tuduhan- ni

Tahta Suci: McCarrick diberhentikan dari jabatan klerus karena pelecehan seksual

Perlindungan anak kecil dalam Gereja memerlukan peraturan dan satuan tugas operasi

Paus Fransiskus serukan perang habis-habisan melawan pelecehan anak di bawah umur

Paus Fransiskus bersama para uskup mengakui kesalahan dalam ibadat tobat

Semua orang tahu pelecehan seksual menyisakan konsekuensi luar biasa

Poin-poin refleksi yang Paus berikan untuk lindungi anak di bawah umur dalam Gereja

Perlindungan anak di bawah umur: Gembala perlu menyentuh, menyembuhkan luka-luka korban

Paus Fransiskus: Dengarkan tangisan anak-anak kecil yang meminta keadilan

Paus ajak umat Katolik berdoa untuk Pertemuan Perlindungan Anak di Bawah Umur

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version