Sebanyak 263 rumah diserahkan kepada keluarga-keluarga di Kota Tacloban yang diungsikan karena Topan Yolanda tahun 2013. Mereka adalah kelompok pertama penerima unit-unit perumahan permanen di Desa Paus Fransiskus.
Proyek Desa Paus Fransiskus dibangun di bawah konsorsium Pembangunan dan Perdamaian (D&P) – Caritas Canada, Caritas Filipina, Keuskupan Agung Palo, Kongregasi Redemptorist, dan Asosiasi Kaum Miskin Urban. Delegasi Kanada yang dipimpin Uskup Noel Simard bersama para pejabat Gereja dan pemerintah menghormati upacara serah terima 10 Februari itu.
Mgr Simard mengatakan, acara itu adalah “perwujudan kami di Kanada dalam menanggapi kebutuhan besar dan penderitaan yang kalian alami tahun 2013.” Menurut uskup itu, D&P tidak bisa tidak membantu “namun menanggapi dengan cara terbaik yang kami bisa, meskipun banyak kesulitan harus kami hadapi dalam membangun Desa Paus Fransiskus itu.”
“Dan sekarang, melihat wajah-wajah bahagia dari keluarga-keluarga, dari anak-anak di rumah baru mereka, kita hanya bisa mengatakan bahwa D&P melakukan hal yang benar dengan mendorong proyek ini,” kata Mgr Simard.
Pastor Edwin Gariguez dari Caritas Filipina menegaskan kembali komitmen Gereja untuk membantu para korban Yolanda. “Cara yang kami dapat lakukan untuk mengatur para penyintas dan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia merupakan cerminan komitmen kami untuk kehidupan lebih baik dari orang-orang paling rentan,” kata imam itu.
Proyek seharga 187.8 juta Peso itu akan memiliki sekitar 566 unit rumah, enam kelas multi guna, sebuah kapel, pasar desa, pengolahan air limbah dan fasilitas-fasilitas perbaikan bahan.
Country Manager D&P Jess Agustin mengatakan, Desa Paus Fransiskus “sungguh merupakan komunitas model berbasis komunitas terintegrasi yang mencerminkan aspirasi masyarakat.” Dikatakan, pekerjaan kami dalam memberikan alternatif seperti komunitas model Desa Paus Fransiskus telah menjadi ungkapan solidaritas dan pengharapan, meskipun ada keputusasaan, kebencian dan perpecahan.
Pembangunan Desa Paus Fransiskus diperkirakan selesai bulan Juni 2019.
Caritas Filipina sebelumnya melaporkan bahwa yang dibangun lebih dari 30.000 rumah untuk ribuan orang yang selamat dari Yolanda. Selain proyek perumahan, Gereja juga fokus antara lain pada program mata pencaharian, pengorganisasian masyarakat, pengurangan risiko bencana yang dikelola masyarakat, pemulihan ekosistem, dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
“Inilah Gereja kami yang tidak berhenti berharap dari umatnya,” kata Pastor Gariguez. (PEN@ Katolik/paul c pati berasarkan laporan CBCP News)