“Untuk tujuan pembentukan para calon misionaris SVD dari aspek religius dan missioner, para frater tidak hanya bisa berlutut di depan tabernakel tetapi juga mesti bisa terjun dan berlutut di depan tabernakel kehidupan. Dalam kaitan itu, warga binaan di rutan adalah juga tanda kehadiran Allah yang layak dikunjungi.”
Dosen STFK Ledalero Pastor Hendrik Maku SVD mengatakan hal itu ketika dia datang bersama 20 mahasiswa STFK Ledalero dari Unit Santo Gabriel Ledalero untuk bersilaturahmi di Rutan Maumere, 10 Februari 2019. Dalam kunjungan itu para frater dan warga binaan melakukan sharing dan olah raga bersama.
Menurut Pastor Hendrik, silaturahmi ke rutan juga menjadi momen pertobatan. “Para frater mungkin datang dengan sejuta prasangka tentang rutan dan warga binaan. Kenyataannya, mereka mengalami sesuatu yang lain. Rutan adalah rumah kasih. Di dalam rutan, warga binaan dan pengunjung sungguh merasakan hal itu. Warga binaan sangat ramah. Saat sharing, warga binaan sangat terbuka dan menceritakan pengalaman pribadi apa adanya.”
Saat sharing, seorang warga binaan menyampaikan pergumulan pribadinya terkait nasib keluarga yang ditinggalkan. “Saya di sini aman, bisa makan dan minum setiap hari, karena negara yang menjamin. Tetapi istri dan anak saya di kampung, siapa yang beri makan dan minum?” dia bertanya dengan mata berkaca-kaca.
Pastor Hendrik yang mengajar Ilmu Perbandingan Agama itu mengakui, para frater dibentuk untuk tidak hanya berpihak dengan orang kecil melalui tulisan dan refleksi surgawi tetapi lebih dari itu mereka mesti bisa menerjemahkan ide-ide itu dalam aksi yang nyata. “Silaturahmi ke rutan adalah salah satu aksi option for the poor,” tegasnya.
Datus, Kepala Bagian Keamanan Rutan Maumere, berterima kasih untuk kehendak baik Pastor Hendrik dan para frater yang mau mengunjungi komunitas rutan itu, sementara HJ, mewakili segenap warga binaan, mengatakan bahwa kehadiran Pastor Hendrik dan 20 calon misionaris SVD di Rutan Maumere sungguh spesial. “Anda semua telah membuat hari ini berbeda dari hari kemarin dan hari esok.” (PEN@Katolik/Yuven Fernandez)