Tekad dan komitmen untuk menangkal atau mencegah intoleransi menjadi tujuan dari kegiatan anak-anak Serikat Kepausan Anak Misioner (SEKAMI), Bina Iman Anak (BIA), dan Pendampingan Iman Remaja (PIR) dalam Misa dan kegiatan di Pendopo Balai Kota Surakarta, Kevikepan Surakarta, Keuskupan Agung Semarang (KAS) pada Hari Raya Anak Misioner 2019 bertema “Bintang Misioner Pancarkan Sinarmu,” 6 Januari 2019.
Misa Hari Raya Anak SEKAMI ke-176 yang bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani) itu dirayakan oleh Pastor Agus Aristiyanto MSF dengan konselebran Pastor Jef Oibuli Pr. Selain anak-anak SEKAMI, BIA dan PIR, Misa itu juga dihadiri para pendamping dan orang tua.
“Siapa yang di sini pelit? Angkat tangan! Siapa yang di sini sombong? Angkat tangan! Siapa yang di sini rajin belajar? Angkat tangan,” tanya Pastor Agus di awal homilinya seraya menegaskan harapannya agar anak-anak anak-anak SEKAMI, BIA, PIR bisa menjauhi intoleransi dengan tidak bersifat pelit, sombong, dan malas belajar.
“Jadilah bintang missioner yang memancarkan terang sinarmu kepada sesama di sekeliling kalian. Apa adik-adik dan anak-anak Sekami, BIA dan PIR mau memancarkan sinar terang Epifani kepada orang lain?” tanya Pastor Agus. “Mau Romo,” jawab mereka secara serentak.
Misa itu dilanjutkan dengan permainan yang menuntut anak-anak bekerjasama dan bahu-membahu menyelesaikan permainan dalam kelompok.
Ketua Panitia Hari Anak Misioner Rayon Kevikepan Surakarta Bernadete Indah Mahanani mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa anak-anak SEKAMI, BIA dan PIR di Kevikepan Surakarta “sungguh mempunyai tekad dan komitmen untuk mencegah atau menangkal intoleransi yang makin berkembang di Indonesia dengan tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.”
Oleh karena itu, di Hari Raya Penampakan Tuhan itu “kami selaku pendamping dan panitia, mau mengajak anak-anak untuk bersama mencegah intoleransi,” kata umat Paroki Santo Paulus Kleca Solo itu.
Dengan alasan itu, serta untuk mempererat silaturahmi antara pihak Gereja Katolik Surakarta dengan Pemerintah Kota Surakarta, menurut Bonifasius Sriyono dari Seksi Liturgi, “kegiatan ini kami laksanakan di Pendopo Balai Kota Surakarta, sehingga Gereja dan pemerintah bersama-sama memajukan bangsa dan negeri ini demi mencapai kesejahteraan bersama.”
Agnes, anak SEKAMI dari Paroki Santo Petrus Purwosari mengaku senang mengikuti acara itu karena bisa membina semangat toleransi dengan “berbagi cerita dan berkenalan dengan teman-teman untuk sama-sama memancarkan sinar terang kepada sesama lainnya.” (PEN@ Katolik/Felixianus Ali)