Menanggapi Gerakan Solidaritas Keuskupan Maumere dan memaknai kisah Janda di Sarfat yang memberi dari kekurangannya (1 Raj 17:7-16), dalam menyongsong Natal 2018, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) ranting Paroki Spiritu Santo Misir Keuskupan Maumere membagikan sembako bagi 50 keluarga miskin dari 21 lingkungan, 23 Desember 2018.
50 keluarga yang dipilih itu betul-betul keluarga miskin dan para janda sesuai survei yang dilaksanakan sebelumnya KGB hingga lingkungan, demikian penjelasan Ketua WKRI ranting Paroki Misir, Yosefa Redempta Ida.
Lebih daripada itu, lanjut Yosefa yang berkarya sebagai Sekretaris Paroki Misir, “sembako yang dibagikan itu dibeli dari uang yang murni swadaya ibu-ibu WKRI dengan bazar di depan gereja Misir selama enam bulan setelah Misa pertama dan kedua dan dari donatur.”
Kepala Paroki Misir Pastor Christian Rudy Parera Pr mengapresiasi kegiatan nyata anggota WKRI itu. “Saya sungguh mengapresiasi partisipasi 27 WKRI Misir ini. Aksi solidaritas antarumat nyata dibuat oleh para ibu ini. Mereka memberi dari apa yang dimiliki dan dari kekurangan,” kata Pastor Rudy.
Menurut imam itu, bantuan serupa akan dilakukan pada Paskah 2019 dengan jumlah penerima bantuan yang lebih banyak, “kepala-kepala keluarga yang betul-betul miskin yang belum terjangkau.”
“Epang Gawan (Sikka: terima kasih) para Ibu WKRI,” kata Janda Hortensia dan Ibu Yuliana Susi yang menerima sembako Natal itu lewat PEN@ Katolik seusai pembagian di halaman depan Pastoran Paroki Misir dengan mata berkaca-kaca. “Ibu-ibu telah membantu kami. Kami tidak dapat membalasnya. Hanya Tuhan yang akan membalas semua kebaikan mereka,” kata Yuliana yang diamini Hortensia.
Pembagian sembako itu dihadiri ketua DPP dan anggota DPP Misir serta mantan wakil bupati Sikka Paolus Nong Susar sebagai donatur. (PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)
Berita terkait:
Mgr Edwal: Natal perayaan sukacita karena Allah jatuh cinta kepada manusia