Pen@ Katolik

Menteri Susi Pudjiastuti datang ke Vatikan karena tertarik dengan Ensiklik Laudato Si’

Menteri Susi Pudjiastuti menerima souvenir dari Paus Fransiskus. Foto berdasarkan Instagram  https://www.instagram.com/susipudjiastuti115/
Menteri Susi Pudjiastuti menerima souvenir dari Paus Fransiskus. Foto berdasarkan Instagram https://www.instagram.com/susipudjiastuti115/

Atas undangan Tahta Suci Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berada di Vatikan dan menghadiri Audiensi Umum di Aula Paulus VI, Rabu 12 Desember 2018. Dalam audiensi itu Menteri Susi bertemu dengan Paus Fransiskus. Selain mendapat souvenir dari Paus, Menteri Susi “senang bisa bertemu Paus meski dalam waktu sangat singkat dan bersalaman dengan Paus.”

Pernyataan itu disampaikan kepada PEN@ Katolik lewat wawancara telepon dengan Duta Besar RI untuk Vatikan Antonius Agus Sriyono pada hari Kamis dini hari pukul 3.00.

Ketika bertemu Paus Fransiskus, lanjut Sriyono mengutip apa yang dikatakan Menteri Susi kepadanya, “Paus menyampaikan doa bagi kesejahteraan dan persatuan bangsa Indonesia.” Dalam siaran Kompas TV yang disebarkan lewat Youtube, Susi Pudjiastuti menegaskan, “saya juga mengundang beliau ke Indonesia.”

Selain itu, lanjut Sriyono, Susi Pudjiastuti bertemu dengan Sekretaris Hubungan Luar Negeri Vatikan atau Menteri Luar Negeri Vatikan Uskup Agung Paul Richard Gallagher selama 30 menit. “Menurut Menteri Susi Pudjiastuti, pembicaraan dengan Mgr Gallagher tentang persoalan kelautan dan perikanan, karena Vatikan memberi perhatian kepada masalah kelautan, perikanan dan lingkungan terutama lewat Ensiklik Laudato Si’ untuk “Memelihara bumi sebagai rumah kita bersama.”

Susi Pudjiastuti menjelaskan kepada Dubes Sriyono bahwa dia ingin bertemu Mgr Gallagher karena dalam sambutan Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo pada Our Ocean Conference di Bali, 29-30 Oktober 2018, dikatakan bahwa Paus Fransiskus lewat ensiklik keduanya itu sangat menyadari tentang adanya kejahatan kemanusiaan yang terjadi dalam praktik illegal fishing.

Menteri Susi menyambut baik ensiklik tentang perlunya penanganan yang baik terhadap masalah kelautan guna menghindari adanya penangkapan ikan semena-mena dan masuknya kapal-kapal tanpa ijin. “Maka, Menteri Susi berbicara dengan Mgr Gallagher tentang upaya bersama untuk menangani ilegal fishing dan pelanggaran kelautan,” kata Sriyono.

Mereka membicarakan mengenai Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF), agar masalah itu diselesaikan secara bilateral, jelas Dubes Sriyono.

Dalam ausiensi umum itu Paus Fransiskus memang menemui berbagai tokoh dari berbagai negara. Terlihat bentuk keberagaman,” kata Dubes Sriyono, seraya menambahkan bahwa secara pribadi dia melihat kemauan Menteri Susi hadir dalam audiensi umum itu adalah sesuatu yang luar  biasa. “Luar biasa dia mau hadir. Bagi saya itu luar biasa. Tidak semua orang mau. Dia sangat moderat, mau menerima. Itu suatu yang luar biasa!”

Dalam pembicaraan dengan PEN@ Katolik dini hari itu, Padre Markus Solo SVD yang sudah berkarya lebih dari 10 tahun di Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama mengatakan, bahwa dalam pembicaraan dengan Menteri Susi, dia mengatakan bahwa prinsip kepemimpinannya singkat, tegas dan jelas. “Romo, apa yang baik dan benar, saya lakukan dan saya kerjakan. Apa yang salah saya perangi,” kata imam asal Flores itu mengutip Menteri Susi.(PEN@ Katolik/paul c pati)

Menteri Susi Pudjiastuti di Vatikan ditemani Vatikan Antonius Agus Sriyono dan Padre Marcus Solo SVD. Foto ROSIANNA SILALAHI