Si unyil, anak kolong yang fasih berbahasa Arab, ditahbis menjadi Uskup Purwokerto

2
17727
Sesudah Ltani Orang Kudus, Mgr Rubiyatmoko berdoa agar Mgr Tri dipenuhi rahmat imamat dan dipenuhi berkat Tuhan. PEN@ Katolik/pcp
Sesudah Litani Orang Kudus, saat Mgr Tri Harsono masih merebahkan diri di depan altar Mgr Rubiyatmoko berdoa agar Mgr Tri dipenuhi rahmat imamat dan dipenuhi berkat Tuhan. PEN@ Katolik/pcp

“Terimalah tongkat ini, lambang tugas kegembalaan. Gembalakanlah seluruh kawanan dengan tekun dan tegas serta penuh pengertian. Sebab, di tengah-tengah mereka, Bapa Uskup telah dilantik oleh Roh Kudus, serta ditempatkan sebagai Uskup Purwokerto dalam memimpin Gereja Allah di wilayah Keuskupan Purwokerto ini.”

Setelah Mgr Christophorus Tri Harsono menerima tongkat kegembalaan itu, Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko yang bertindak sebagai penahbis utama mengajak Mgr Tri berbalik menghadap umat.

Dengan berdiri di sebelah kanan Mgr Tri Harsono, Mgr Rubiyatmoko lalu berkata, “Saudara-saudari terkasih, Keuskupan Purwokerto kini mempunyai seorang Uskup Baru yang akan memimpin serta mempersatukan umat pada Kristus, memperhatikan keselamatan, serta hidup bersatu sehati sejiwa dalam suka dan duka dengan umat. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita semua dengan gembira menyambut Bapa Uskup Christophorus Tri Harsono sebagai pemimpin Keuskupan Purwokerto.”

Mgr Tri ditahbiskan oleh Uskup Metropolitan Semarang Mgr Rubiyatmoko bersama Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan OCarm dan Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur OFM di Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto 16 Oktober 2018.

Sebanyak 27 uskup, termasuk Duta Vatikan Uskup Agung Piero Pioppo dan Justinus Kardinal Darmaatmadja SJ dan lima uskup emeritus, serta sekitar 200 imam menjadi konselebran. Enam dari imam itu adalah vikaris jenderal mewakili uskupnya yang berhalangan hadir. Misa Tahbisan itu dihadiri sekitar 5000 umat dari Keuskupan Purwokerto dan keuskupan lain dan yang disemarakkan dengan paduan suara berkekuatan 232 personil dari empat paroki, Tegal, Slawi, Mejasem dan Brebes.

Misa itu, menurut Mgr Tri dalam ritus pengantar, menyatakan kebesaran Allah “yang telah berkenan melalui Gereja-Nya memilih saya yang hina ini untuk melayani sebagai uskup. Saya adalah seorang hamba Gereja. Dengan rendah hati dan penuh iman saya berkomitmen, kapan pun Gereja membutuhkan, saya siap, apapun yang Sri Paus minta, saya laksanakan.”

Maka, setelah Mgr Piero Pioppo membacakan surat pengangkatan Uskup Purwokerto dari Tahta Suci, dan mendengarkan homili dari Mgr Bruno Syukur, uskup terpilih itu menjawab “bersedia” untuk berbagai pertanyaan guna memelihara iman dan melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh para Rasul.

Dan terdengarlah lagi Litani Orang Kudus saat Mgr Tri Harsono merebahkan diri di depan altar dan semua uskup konselebran berlutut. “Ya Tuhan Allah, dengarkanlah doa-doa kami, curahkanlah kepada anak-Mu ini kepenuhan rahmat imamat dan penuhilah ia dengan berkat-Mu,” doa Mgr Rubiyatmoko sambil merentangkan tangan di atas tubuh Mgr Tri yang merebahkan diri di depannya.

Setelah penumpangan tangan oleh semua uskup yang hadir, pengurapan dengan minyak Krisma, dan penyerahan Kitab Injil, mitra dan tongkat diterima Mgr Tri Harsono yang kemudian berjalan dan menduduki Tahta Uskup yang lowong sejak ditinggalkan oleh Mgr Julianus Sunarka SJ sejak pensiun 29 Desember 2016.

Dengan mengenakan mitra dan tongkat, dalam ritus penutup, Uskup Purwokerto yang baru itu berkeliling Graha Unsoed untuk memberikan berkat kepada umatnya.

Karena masa kecilnya, termasuk SD dan SMP, dihabiskan di Lanud Atang Senjaya, Semplak, Bogor, Jawa Barat, maka Mgr Tri Harsono yang merupakan anak dari prajurit TNI Angkatan Udara Almarhum Ambrosius Pitoyo dan Maria Theresia Surini itu dijuluki “anak kolong” dan karena saat kecil badannya kurus kecil semua orang memanggilnya “Si Unyil.”

Tapi, meski “unyil” dan “anak kolong,” sejak kecil dia bercita-cita menjadi imam “agar tidak ada dosa,” dan ditahbiskan imam di Gereja Keluarga Kudus Cibinong, 5 Februari 1995, dan menjadi Direktur Seminari Menengah Stella Maris hingga 1997. Kemudian dia dikirim belajar Ilmu Islam dan Bahasa Arab Klasik di Mesir, Italia dan Perancis hingga 2001.

Akhirnya, mantan Rektor Seminari Tinggi Santo Petrus dan Paulus, Bandung, dan Ketua Komisi HAK Keuskupan Bagor itu harus meninggalkan tugasnya sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor sejak 2014, Dosen Fakultas Filsafat Unpar sejak 2001, Pengawas Yayasan Unpar sejak 2007 dan anggota FKUB Jabar sejak 2008 untuk menjadi Uskup Purwokerto.

Misa tahbisan uskup yang memahami bahasa dan budaya Islam itu juga dihadiri Ketua Basolia Bogor, Kyai Haji Zainal Abidin yang memimpin Yayasan Azkiya Alawiyah yang fokus menangani pendidikan di pondok pesantren, majelis takhlim dan lain-lain.

Di hadapan umat, Bupati Banyumas Achmad Husein, Muspida, pimpinan TNI dan Polri di Banyumas, pimpinan pengadilan dan kejaksaan, Dirjen Bimas Katolik, FKUB, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, dalam akhir sambutannya selesai Misa, Mgr Tri Harsono berterima kasih untuk semua dan mengajak umat untuk bekerja sama dengan dia dan para imamnya untuk menjadi “100 persen Indonesia dan 100 persen Katolik” serta meminta umatnya agar dengan lantang untuk berdoa Kemuliaan dan Salam Maria.

Namun, tidak seorang pun ikut berdoa bersama Mgr Tri Harsono. Semua umat, juga para imam dan uskup hanya diam, karena Mgr Tri mendoakan dua doa itu dalam bahasa Arab. (PEN@ Katolik/paul c pati)

Mgr Tri 2
“Saudara-saudari terkasih, Keuskupan Purwokerto ini mempunyai seorang Uskup Baru.” PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 4
Pra uskup datang menyalami Uskup Purwokerto yang baru di Tahta Uskup Keuskupan Purwokerto. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 5
Mgr Rubiyatmoko sebagai Penahbis Utama menyerahkan tongkat kegembalaan kepada Mgr Tri Harsono. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 6
Mgr Rubiyatmoko mengenakan mitra kepada Mgr Tri Harsono. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 7
Mgr Tri Harsono menerima cincin dari Penahbis Utama. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 8
Mgr Tri Harsono menerima Kitab Injil dalam Misa Penahbisannya. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 10
Penahbis Utama mengawali penumpangan kedua tangan di atas kepala Uskup Terpilih diikuti semua uskup konselebran. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 11
Sauasana Tahbisan di Graha Unsoed Purwokerto. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 12
Para uskup dan Vikjen yang hadir dalam Misa Tahbisan. PEN@ Katolik/pcp
Mgr Tri 13
Mgr Tri Harsono bersama Ketua Basolia Bogor, Kyai Haji Zainal Abidin (kiri), yang hadir dalam Misa dan tokoh agama Islam lainnya. PEN@ Katolik/pcp

2 KOMENTAR

  1. Gembalakanlah domba-dombaMu yang saat ini banyak yang lapar dan dahaga dan bawalah domba-dombaMu ke sumber mata air dan rumput yang hijau.

Leave a Reply to Wira hadi Batal

Please enter your comment!
Please enter your name here