Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Seminar Kebangsaan PMKRI: Keragaman jadikan Indonesia miliki kekhasan di mata dunia

PMKRI

Bangsa Indonesia memiliki banyak keragaman suku, adat, budaya dan agama. Dari keragaman itu terbentuklah bangsa ini. Keragaman ini menjadikan Indonesia memiliki kekhasan tersendiri di mata dunia. Lihat saja bangsa lain, mereka tidak mampu mempersatukan keragaman atau perbedaan sehingga muncullah perpecahan atau pun konflik. Namun, Indonesia mampu mempersatukan perbedaan, sehingga kita sangat diperhitungkan oleh bangsa lain.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTT Abdul K Makarim berbicara dalam Seminar Kebangsaan bertema “Meneguhkan Kembali Semangat #Kita_Indonesia, yang dilakukan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Aula Universitas Katolik Widya Mandira Penfui, Kupang, 10 Agustus 2018. Sekitar 700 peserta, terdiri dari seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, mahasiswa maupun pelajar, pimpinan ormas dan kaum millennial, mengikuti seminar itu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian “road show kebangsaan’ di 15 kota di Indonesia. Kupang adalah kota tujuan pertama. Menurut informasi yang disampaikan kepada PEN@ Katolik, kegiatan itu digelar untuk menjawab kondisi bangsa hari ini. “Ketegangan yang ditimbulkan oleh viralnya frasa ‘Tahun Politik’ begitu dahsyat, sehingga dampak psikologisnya pun dirasakan hingga ke pelosok negeri,” tulisnya.

Yang menegangkan, lanjutnya, merebaknya isu-isu fundamentalisme agama di akar rumput dengan garang memisahkan kami dan kamu dari bingkai kekitaan. “Rasa persaudaraan yang selama ini terbangun begitu apik di atas fondasi kebhinekaan tergilas oleh pesona primordialisme yang menampilkan wajah suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) demi kepentingan dan tendensi negatif,” tulis mereka.

Abdul K Makarim mengamati, keragaman bangsa Indonesia tidak membuat perpecahan, tetapi mampu mempererat tali persatuan. Untuk itu, Makarim mengajak generasi muda zaman now agar “selalu menggali sejarah bangsa, membangun nasionalisme dalam diri masing-masing, serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.”

Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi majemuk telah membuktikan semangat  persatuan dan kesatuan dalam hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia. “Ketika hadir dalam berbagai forum nasional saya selalu menyerukan bahwa NTT itu Nusa Tinggi Toleransi, itulah yang saya serukan berulang kali,” kata Makarim mengakhiri pembicaraannya.

Sekjen PP PMKRI, Thomson Silalahi, mengatakan ‘Kita Indonesia’ sebagai tema besar yang diangkat PMKRI sebagai tagline moral politik pembinaan-perjuangannya, menjadi relevan dengan konteks Indonesia hari ini. “#Kita_Indonesia adalah seruan moral sekaligus gerakan politik untuk menjahit kembali tenun kebangsaan yang terkoyak oleh arogansi identitas keakuan, kekamian, keagamaan, dan kesukuan,” kata Thomson.

#Kita_Indonesia, lanjutnya, adalah gerakan yang tidak hanya menghendaki persatuan Indonesia namun menentang gerakan-gerakan yang mengoyak tenun kebangsaan kita. Maka, “PMKRI secara konsisten menggaungkan gerakan #Kita_Indonesia di 15 Kota di Indonesia agar gerakan ini menjadi ‘serum’ perdamaian yang mempersatukan seluruh anak bangsa demi memajukan Indonesia lebih baik lagi.”

Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang, Engelbertus Boli Tobin, dalam pidato mengatakan, refleksi atas koyaknya persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari persoalan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan problem kemanusiaan. “Ketidakadilan yang berdampak langsung pada kesenjangan ekonomi dan memicu terjadinya pelanggaran HAM menimbulkan gerakan-gerakan yang ingin menggantikan dasar negara (Pancasila) dengan ideologi yang datang dari luar,” katanya.

Maka, Obi meminta pemerintah lebih serius mewujudkan keadilan yang berpijak di atas kepentingan semua dan di atas segalanya perlu menghormati martabat kemanusiaan. “Pemerintah dinilai belum mampu mewujudkan cita-cita pendirian bangsa: terwujudnya kesejahteraan umum di segala aspek kehidupan,” tegasnya.(PEN@ Katolik)

Artikel Terkait:

https://penakatolik.com/PMKRI menghimbau seluruh kadernya untuk mengawal jalannya Pilkada

calon-PMKRI diajak jadi kader militan yang tidak takut merongrong demi kebenaran

Ketua baru PMKRI akan teladani semangat intelektualitas dan kerendahan hati St Thomas Aquinas

PMKIRI1PMKRI2

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini