Mengomentari keberhasilan Jambore Nasional (Jamnas) Sekami di Pontianak, 3-6 Juli 2018, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa “potensi Gereja itu luar biasa.” Yang penting, tanya Mgr Agus, “Berani ngak kita menyelenggarakannya? Berani ngak kita membuat terobosan?”
Sering, lanjut uskup asli Dayak itu, Gereja ragu-ragu membuat sesuatu, padahal “saya katakan, Keuskupan Agung Pontianak (KAP) menerima tawaran untuk melaksanakan Jamnas Sekami “bukan karena kita mampu, bukan karena uang kita cukup, tetapi, masa Gereja Katolik tidak bisa berbuat sesuatu?”
Pelaksanaan Jamnas Sekami 2018, tegas Mgr Agus, hendak menunjukkan “bahwa KAP bisa berbuat untuk Gereja nasional bahkan internasional, dan tentu harapan kita kalau ini baik, mudah-mudahan menjadi contoh bagi tempat lain.”
Mengomentari kesan bahwa dulu KAP tidur, Mgr Agus mengatakan “Bukan mau sombong, sebenarnya saya lihat keuskupan ini ada potensi. Saya rasa kalau ini bagus, kita semua menjadi bangga.”
Mgr Agus juga mengingatkan orangtua untuk bangga karena KAP mau memperhatikan anak-anak sejak dini dengan pelaksanaan Jamnas itu. “Bayangkan, kalau selesai jambore ini sekolah-sekolah minggu semakin mengamalkan semangat 2D2K (doa, derma, kurban, kesaksian),” kata Mgr Agus.
Artinya, kata uskup agung seraya menggarisbawahi tujuan Jamnas Sekami 2018 yang ingin mendekatkan peserta pada hakikat Gereja yang bersifat misioner, “dalam jambore ini peserta diajak menyadari kembali panggilan mereka sebagai misionaris yang diutus untuk saling membantu sesama anak (children helping children) yang diwujudkan melalui 2D2K.”
Anak-anak dilatih “berdoa bukan hanya untuk diri sendiri , melainkan untuk teman-teman mereka di seluruh dunia, terutama yang sedang berada dalam situasi memprihatinkan.” Mereka juga dilatih berderma untuk teman-teman mereka yang berkekurangan dan “berderma bukan karena mereka berkelimpahan, tetapi dalam keterbatasan mau berbagi dengan sesamanya.”
Untuk itu, lanjut Mgr Agus, “mereka berani mengurbankan dirinya, waktunya, tenaganya, uang sakunya, dan keinginannya demi membantu teman-teman mereka,” dan sebagai misionaris-Nya, anak-anak mewartakan Sukacita Injil dengan kesaksian hidup nyata dalam hidup sehari-hari, “hidup yang dibentuk oleh nilai-nilai Injil.”(paul c pati)
Artikel Terkait:
Dirdios Sekami Pontianak berharap peserta pulang dengan iman kuat dan mampu berbaur
Pameran Sekami Manado tampilkan tari perang untuk dorong semangat mewartakan Injil
Peserta-Jamnas Sekami 2018 akan terus wartakan sukacita Injil dan mencintai kebinekaan
Animatris Sekami main sulap agar anak-anak kenal Yesus tapi menangis di meja makan
Peserta Jamnas Sekami 2018 didampingi malaikat penjaga dan pendamping rohani
Dialog uskup-peserta Jamnas Sekami ada tawaran sembako untuk ibadah di rumah ibadah lain
Mgr Agus minta anak remaja Sekami untuk kristis tapi percaya kepada mama papa dan teman
Pemerintah buka Jamnas Sekami ajaran tentang perdamaian penting di era globalisasi
Anak-anak remaja Sekami berdatangan ke Pontianak untuk berbagi sukacita dalam keragaman