Paus Fransiskus pada hari Sabtu, 23 Juni 2018, meminta kepada sebuah asosiasi antaragama dari Perancis yang bernama “Emouna Fraternité Alumni” untuk mendorong dialog di antara orang-orang yang berbeda agama dan meningkatkan perdamaian dan kesucian setiap kehidupan manusia. Asosiasi itu sendiri sedang berupaya menjalin ikatan solidaritas di kalangan agama-agama berbeda.
Paus mengatakan, seperti dilaporkan oleh Devin Watkins dari Vatican News, bahwa kelompok itu membuktikan kemungkinan “untuk menjalani pluralisme yang sehat, dengan menghormati perbedaan dan nilai setiap orang.” Paus menambahkan bahwa kelompok itu memberikan kesaksian, dalam semangat keterbukaan, tentang “kemampuan agama untuk ikut serta dalam debat publik di masyarakat sekuler.”
“Ikatan solidaritas” mereka, lanjut Paus, menunjukkan bagaimana “dialog di kalangan anggota-anggota dari agama-agama berbeda merupakan syarat yang diperlukan untuk berkontribusi bagi perdamaian di dunia.”
Untuk itu, tegas Paus, diperlukan tiga sikap untuk mendorong dialog yakni “kewajiban menghormati identitas pribadi seseorang dan identitas orang lain, keberanian untuk menerima perbedaan, dan kesungguhan niat.”
Menurut Paus Fransiskus, solidaritas harus dijalani dalam “sikap keterbukaan terhadap orang lain” dan jangan pernah dalam “sinkretisme yang mendamaikan.”
Sebaliknya, lanjut Paus, “[solidaritas] selalu mencari dan tulus diperkaya oleh perbedaan-perbedaan, dengan keinginan untuk lebih memahami dan menghormati perbedaan-perbedaan itu, karena kebaikan setiap orang bersemayam dalam kebaikan semua orang.”
Paus mengatakan bahwa karya Asosiasi Emouna itu menunjukkan bahwa “agama bukanlah bagian dari masalah tetapi merupakan bagian dari solusi.”
Akhirnya, Paus Fransiskus mengajak mereka yang mempromosikan dialog antaragama “untuk menjadi pohon yang berakar kuat, yang ditanam dalam bumi sejarah dan tradisi kalian masing-masing.”
Paus mendorong mereka “membangun budaya perjumpan dan dialog, mempromosikan perdamaian, dan membela – dengan manis dan hormat – kesucian setiap kehidupan manusia melawan semua bentuk kekerasan fisik, sosial, pendidikan, atau psikologis.”
Marilah kita saling berdoalah, kata Paus Fransiskus, dan semoga Tuhan “membantu kalian berjalan sebagai saudara dan saudari sepanjang jalan perjumpaan, dialog, dan kerukunan dalam semangat kerja sama dan persahabatan.” (pcp berdasarkan Vatican News)