Ketua Konferensi Waligereja Filipina mengatakan sangat menentang ide mempersenjatai para imam demi keselamatan pribadi di tengah serangan baru-baru ini terhadap para klerus. Uskup Agung Romulo Valles mengatakan, para imam seharusnya menjadi manusia perdamaian, bukan manusia kekerasan. “Saya akan sangat menentang untuk mempersenjatai para imam,” kata Mgr Valles kepada Radio Veritas yang dikelola Keuskupan Agung Manila. “Kami orang-orang Tuhan, orang-orang Gereja, dan adalah bagian pelayanan kami untuk menghadapi bahaya, untuk menghadapi kematian. Tetapi kami akan melakukan persis seperti yang dilakukan Yesus,” lanjut prelatus itu. Uskup Pembantu Cebu Mgr Oscar Florencio, yang juga bertugas sebagai administrator apostolik Ordinariat Militer Filipina, mengatakan, mempersenjatai para imam hanya “akan menciptakan lebih banyak kekacauan” dan “tidak akan menyelesaikan apa pun.” Pastor Richmond Nilo ditembak mati dalam sebuah kapel di Zaragoza, Provinsi Nueva Ecija, 10 Juni, saat bersiap merayakan Misa. Empat hari sebelumnya, Pastor Rey Urmeneta, mantan kapelan polisi, terluka dalam penembakan di Kota Calamba, Provinsi Laguna, 6 Juni. Sedangkan 29 April, Pastor Mark Ventura, yang dikenal karena advokasi anti-penambangan, ditembak mati setelah merayakan Misa di Provinsi Cagayan. (pcp berdasarkan CBCPNews)
Para uskup menentang ide mempersenjatai para imam
Komentar
Baca Juga
- All
- BEASISWA
- BERITA FOTO
- BERITA TERKINI
- BULAN KITAB SUCI
- BULAN MARIA
- DOA-DOA KATOLIK
- DOMINIKAN
- GEREJA DAN CERITANYA
- GEREJA DAN KATEDRAL
- KEGEREJAAN
- KESAKSIAN
- KEUSKUPAN
- KITAB SUCI
- MANCANEGARA
- NUSANTARA
- OBITUARI
- OMK
- OPINI
- ORANG KUDUS
- PAUS FRANSISKUS
- PENGETAHUAN IMAN
- PLURALISME
- RENUNGAN
- REPORTASE KHUSUS
- SEJARAH GEREJA
- SOSIAL
- UNIVERSITAS SANTO AGUSTINUS HIPPO
- VATIKAN
- VIDEO
- WAWANCARA
- ZIARAH
Lainnya