Senin, Desember 23, 2024
26.1 C
Jakarta

Duta Vatikan “yang murah senyum” lihat sendiri, Indonesia dan gereja-gerejanya benar indah

Pancasila2

Paus Fransiskus, ketika mengutus Uskup Agung Piero Pioppo menjadi Duta Vatikan untuk Indonesia,  mengatakan, “Nanti saudara akan mengunjungi dan melihat gereja-gereja yang indah di Indonesia seperti Taman Eden.” Dan sekarang, kata Mgr Pioppo di depan umat Katolik Keuskupan Agung Pontianak, “saya melihatnya sendiri bahwa benar demikian, maka setelah kembali dari Pontianak, saya akan menulis surat kepada Bapa Suci bahwa memang benar gereja-gereja di Indonesia itu indah.”

Mgr Pierro Pioppo berbicara di depan sekitar 1500 umat yang menghadiri pemberkatan Gereja Maria Ratu Pencinta Damai (MRDP) Pancasila, Pontianak, 11 Maret 2018. “Semoga tempat kudus ini diberkati dan dilindungi,” kata Duta Vatikan seraya menegaskan bahwa Keuskupan Agung Pontianak (KAP), seluruh Kalimantan dan negara Indonesia itu indah. “Indah Gereja, Indah Indonesia.”

Selain memberkati gereja MRPD, Mgr Pioppo memberkati Kapel Pusat Pastoral KAP yang terletak sekitar 200 meter di depan Katedral Pontianak, mengunjungi Seminari Antarkeuskupan Antonino Ventimiglia dan STT Pastor Bonus Pontianak, serta menghadiri Malam Ramah Tamah bersama para imam dan kaum religius, pimpinan keuskupan dan  paroki, wakil-wakil umat dan kelompok kategorial serta tokoh masyarakat di aula serbaguna milik Persekolahan Suster Pontianak.

PEN@ Katolik mengamati bagaimana Mgr Pioppo “dengan penuh senyuman” menerima penyambutan khas Dayak lewat tarian OMK Paroki MRDP di jalan raya depan gereja dan di halaman gereja ketika hendak memimpin Misa pemberkatan itu. Senyuman semakin besar terlihat ketika Mgr Pioppo melihat anak-anak Sekami paroki itu menyambutnya di halaman gereja dengan lambaian bendera kertas merah putih. Bahkan Mgr Pierro beberapa kali berhenti dan memberi tanda salib di dahi anak-anak kecil “dengan senyum” saat prosesi menuju altar.

Murid dari Seminari Menengah Nyarumkop, Dominikus Irfan, merasa bahwa kedatangan Mgr Piero Pioppo memberikan dukungan spiritual dan motivasi “serta daya pegas bagi kami untuk meniti panggilan khusus sebagai calon imam.”

Sedangkan Suster Yuliana SFIC yang sudah berusia lebih dari 80 tahun bangga karena boleh dikunjungi, disapa langsung bahkan diberkati oleh Duta Vatikan. “Sebenarnya ingin sekali jika Nuncio bisa kunjungi biara-biara,” kata Suster Yuliana. Ungkapan kerinduan didoakan dan diberkati oleh Duta Vatikan juga diungkapkan seorang kakek yang rela hadir dengan kursi roda akibat struk.

Mgr Agus dan Mgr Pierro datang juga ke Puspas KAP dan memberkati kapel kantor itu serta patung Hati Kudus dan Patung Maria di dalam kapel itu. “Terima kasih sudah menerima saya sebagai Nuncio di kapel yang bagus ini. Sangatlah penting kalau Tuhan ada bersama orang yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan mulia. Kapel ini merupakan tanda kemurahan hati dan kepedulian besar kalian untuk Gereja Katolik, untuk uskup agung dan semua imam yang bekerja bersama dengan dan untuk kalian,” kata Duta Vatikan.

Atas nama Bapa Suci, Mgr Pioppo berterima kasih atas kepedulian para staf kantor puspas dan para donatur pembangunan kapel itu. “Bapa Suci, melalui mata saya, melihat apa saja,” kata Mgr Pioppo seraya memberkati yang hadir beserta keluarga, anak-anak, dan sahabat-sahabat mereka, dan berharap agar hidup mereka berbuah melimpah dan Paskah mereka penuh sukacita.

Tarian adat Dayak juga menyambut Mgr Pioppo di Seminari Antonino Ventimiglia dan memulai kunjungan itu dengan menyapa dan berfoto bersama para staf seminari dan STT Pastor Bonus serta para frater diosesan, frater Kapusin dan frater Pasionis, dan para anggota Gerakan Orang Tua Asuh untuk seminari (Gotaus).

Selain Rektor Seminari Antonino Ventimiglia Pastor Edmund C Nantes OP dan Rektor STT Pastor Bonus Pastor William Chang OFMCap, hadir juga Ekonom Keuskupan Pastor Andrei Kurniawan OP,  Rektor Biara Vinsensius Maria Strambi Pastor Mikael Duolodo CP, dan Pastor Pius Barces Seno CP, Pastor Barnabas Merico OFMCap, Pastor Robertus Ambrosius DMS, dan Pastor Yosef Maswardi Pr.

Sesudah doa bersama, sambutan selamat datang, perkenalan tentang Mgr Pioppo oleh Mgr Agus, dan perkenalan tentang seminari serta riwayat hidup pelindung seminari, dan sambutan Mgr Pioppo, tarian Dayak dari Sanggar Dara Rinyuangk menghantar hadirin ke refter seminari dan mampir di panggung Dayak untuk memberkati Patung Antonino Ventimiglia dari jarak jauh karena hujan. (Perkenalan seminari dan sambutan Mgr Pioppo akan diturunkan dalam tulisan terpisah. Red)

Sebelum masuk refter, Mgr Pioppo menerima setangkai bunga dari seorang anak kecil dalam tarian Dayak. Bunga itu diletakkan oleh Nuncio di depan Patung Maria di dalam refter kemudian menikmati kue-kue dan berbagai minuman ringan khas kota Pontianak.

“Mgr Pioppo memuji keindahan seminari kami. Very nice, kata beliau. Beliau sangat senang. Kami juga senang bisa bertemu wakil Bapa Suci untuk Indonesia. Beliau murah senyum. Beliau juga mengatakan bahwa kita wajib tersenyum,” kata Frater Iko.

Mgr Piopo merasa terhormat bisa mengunjungi seminari itu, dan mengatakan komunitas itu sangat khusus dan terberkati. Namun Nuncio mengingatkan bahwa Mgr Agus, Pastor Nantes dan Pastor  Chang “lupa sesuatu bahwa saya juga frater, bukan hanya imam, bukan hanya Monsignor, bukan hanya prelatus, bukan hanya diplomat, bukan hanya uskup agung.”

Selain mengingatkan bahwa seminari yang akan berusia 20 tahun itu adalah jantung Gereja dan seminari yang dikunjungi itu terkesan sangat besar karena menjadi seminari tinggi bersama antara semua delapan keuskupan di Kalimantan, Mgr Pioppo meminta para frater untuk menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat kehidupan mereka.

Ketika bertemu wakil umat, imam dan biarawan-biarawati, pemerintah serta polisi, di Aula Serbaguna Persekolahan Suster, Mgr Agus berterima kasih kepada Mgr Pioppo yang memberi semangat kepada umat Katolik KAP untuk membawa damai dan bekerja penuh kasih  serta memperjuangkan keadilan, “sehingga di mana pun umat Katolik berada dan berkarya, di sana ada damai dan kasih satu sama lain, sebagai sumbangan besar umat bagi bangsa dan tanah air.”

Mgr Pioppo berterima kasih karena, “Hati saya begitu meluap-luap karena di Indonesia dan Kalimantan Barat saya disambut dengan cara penuh persaudaraan. Ketika saya menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Jokowi, saya sangat merasa terhormat. Dia sangat baik kepada saya dan sangat menghargai kenyataan bahwa Paus Fransiskus memberikan wakilnya ke negara kita yang indah ini, Indonesia.”

Rasa syukur berada di KAP juga disampaikan kepada Tuhan oleh Duta Vatikan itu. “Saya merasa terhormat dan bersyukur kepada Tuhan karena berada di sini, dekat dan bersama kalian, guna melayani kalian dan belajar dari negara besar ini banyak pesan cinta, pemahaman, kerukunan, dan perdamaian. Berbagi nilai-nilai dalam hati kita dan melaksanakan nilai-nilai ini demi melayani semua orang adalah kemanusiaan kita,” kata Mgr Pioppo.(mssfic/pcp)

Pancasiladuta4Duta5duta6

Duta10duta14duta15duta17duta18duta11Duta12

duta19

duta20duta21duta23duta25duta26duta27Gereja MRPD Pancasila

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini