PEKAN ADVEN II
Peringatan Wajib Santo Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P);
Santo Venantius Fortunatus; Santo Spiridion
Bacaan I: Yes. 41:13-20
Mazmur: 145:1.9-13b; R:8
Bacaan Injil: Mat. 11:11–15
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan—jika kamu mau menerimanya—ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
Renungan
Dalam hidup bermasyarakat dan bergereja kita selalu berinteraksi dengan banyak orang. Sering kali, pesan yang kita sampaikan saat komunikasi tidak ditangkap semuanya. Persepsi setiap orang yang terlibat dalam interaksi juga berbeda. Maka, dibutuhkan kesabaran dan cara yang tepat dalam menyampaikan pesan. Umumnya kita bergembira bila apa yang kita sampaikan didengar dengan baik, tetapi sebagai manusia mungkin kita juga akan kecewa bila kita tidak didengarkan. Allah juga mengamati, sering kali pesan-Nya melalui para nabi diabaikan. Bahkan Putra-Nya, Yesus Kristus, juga ditolak dan diabaikan. Itulah kenyataannya, tidak semua orang mau menjadi pendengar yang baik.
Bangsa Israel mengalami berbagai tantangan dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji. Banyak Nabi diutus bagi mereka untuk mengingatkan dan menunjukkan jalan bagi mereka. Berbagai nasihat dan seruan telah disampaikan, namun tidak ada yang tanggap. Maka, tiba pada saatnya Allah mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menolong mereka.
Yohanes Pembaptis adalah salah satu tokoh yang paling besar dalam era Perjanjian Baru sebelum kedatangan Yesus. Yohanes selalu berseru dan berbicara tentang datang-Nya kerajaan Allah. Ajakan untuk bertobat terus disampaikan, namun tidak semua orang mau mendengarkannya. Itulah sebabnya Yesus bersabda: ”Yang bertelinga hendaklah mendengarkan” (Mat. 11:15). Semoga kita menjadi pendengar yang baik dan benar terhadap warta Sabda Allah dan siap sedia melaksanakannya dalam hidup.
Ya Tuhan, ajarlah aku untuk mendengar dengan rendah hati. Rahmatilah aku agar menjadi pendengar yang baik dalam berkomunikasi, terutama saat mendengarkan Firman-Mu yang menyelamatkan. Amin.
Renungan Ziarah Batin 2017