Home RENUNGAN Jumat, 25 Agustus 2017

Jumat, 25 Agustus 2017

0

Hukum yang terutama

PEKAN BIASA XX (H)

Santo Ludowikus; Santo Yosef dari Calasanz; Beata Maria dari Yesus Tersalib

Bacaan I: Rut. 1:1.3-6.14b-16.22
Mazmur: 146:5-6.7.8-9a.9bc-10; R:2a
Bacaan Injil: Mat. 22:3440

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: ”Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Renungan

Lagu ”Where ever you go, I shall go”, yang dipopulerkan oleh Biarawan Benediktin Weston Priory, Jerusalem, sering dinyanyikan dalam acara perkawinan atau retret untuk pasangan suami-istri atau keluarga. Lagu tersebut mengidungkan kisah Rut dalam bacaan pertama hari ini.

Rut adalah wanita Moab yang menikah dengan Mahlon, Putra Naomi, wanita Israel itu. Setelah suami dan kedua putranya meninggal, Naomi ingin kembali ke Israel. Kepada kedua menantu perempuannya itu, Naomi memberi kesempatan untuk kembali kepada keluarga mereka masing-masing. Setelah mempertimbangkan hal itu secara matang, Orpa pamit dan pulang kepada keluarganya sedangkan Rut mau mengikuti Naomi ke mana pun ia akan pergi. Bagi Rut, ”Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamu bangsaku, dan Allahmu Allahku” (Rut. 1:16). Rut memperlihatkan suatu kesetiaan kepada Naomi dan kepada Allah Naomi yakni Allah Israel. Rut telah menunjukkan apa yang kemudian diajarkan Yesus sebagai hukum yang terutama: ”Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu manusia” (bdk. Mat. 22:37.39). Kasih kepada Allah dan sesama adalah ’dua sisi dari satu mata uang’ yang tak dapat dipisahkan dan yang menuntut suatu kesetiaan. Jangan bilang cinta kasih kalau Anda pilih kasih.

Ya Allah, berilah aku kesetiaan untuk mencintai-Mu dan sesama yang Kauhadirkan sebagai pasangan, teman, dan sahabat dalam perjalanan hidupku. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version