Home OMK Semoga orang muda mampu memetik buah-buah salib yang jadi penanda utama IYD

Semoga orang muda mampu memetik buah-buah salib yang jadi penanda utama IYD

0

salib-salib7

Penanda utama kegiatan IYD adalah salib, yang selama kegiatan IYD 2016 di Keuskupan Manado selalu diestafetkan, diprosesikan, dan disembahsujudkan. “Semoga orang muda mampu memetik buah-buah salib itu seperti yang sudah dialami oleh Paulus. Dengan demikian kita dapat mengembangkan damai,” harap Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo.

PEN@ Katolik menampilkan semua salib dari keuskupan peserta IYD 2016 di Manado. Silahkan mengklik link di bawah ini, carilah Salib IYD keuskupanmu dan berikan artinya.

Mgr Suharyo yang juga Uskup Agung Jakarta meminta kepada semua OMK dari 37 keuskupan di Indonesia dan dari Kota Kinabalu untuk berdamai dengan Tuhan, sesama, diri sendiri dan alam semesta. “Damai sejati akan dapat diterima jika orang mau berbagi kehidupan,” kata Mgr Suharyo seraya menggambarkan Yesus yang telah memberikan hidupnya untuk mendamaikan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia yang lain dan mendamaikan manusia dengan alam. “Dan Salib adalah pendamaian itu,” kata Mgr Suharyo.

Salib IYD sendiri terbuat dari bahan dasar bambu. Bambu merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh wilayah Asia, termasuk Nusantara. Bambu mudah dijumpai di manapun. Dengan bentuknya yang rimbun berumpun, bambu memberikan kesejukan di sekitarnya. Bambu dapat tumbuh hingga 30 meter tingginya, lurus menjulang kelangit. Kendati tinggi, jarang ada pohon bambu roboh karena hempasan angin karena sifatf leksibilitasnya. Kekuatan bambu terletak pada akarnya, yang membutuhkan waktu untuk bertumbuh selama 1-3 tahun. Bambu dapat digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan manusia.

Bambu menampilkan sifat-sifat sederhana, mudah dijumpai, kuat dan memiliki fleksibilitas, ulet dan tegap lurus. Untuk menjadi demikian, Orang Muda Katolik diharapkan dapat berakar kuat dalam Kristus, menjadi pribadi yang siap mewartakan sukacita Injil dalam setiap zamannya.

Tiga dasar bambu vertikal dan horizontal. Tiga bambu menjadi simbol dari kesatuan Tritunggal Mahakudus: Allah Bapa pencipta, Yesus Kristus penyelamat, dan Roh Kudus penghibur. Tiga bambu juga menjadi  symbol tritugas Kristus sebagai imam, nabi dan raja (yang kemudian diwariskan kepada kita dalam wujud lima tugas Gereja).Orang Muda Katolik diharapkan mampu menampilkan kesatuan, saling mendukung satu dengan yang lain, untuk meneruskan karya keselamatan  Allah. Sebagaimana Kristus, OMK dipanggil untuk menjadi pemimpin yang mewartakan Injil, menguduskan sesama dalam pelayanan mereka.

Korpus dan pengikat dari logam berwarna metalik. Logam adalah unsur yang terdapat di dalam bumi, siap untuk ditemukan dan dibentuk menjadi wujud lainnya. Agar dapat dibentuk, logam membutuhkan proses pemurnian.  Setelah menemukan wujud barunya, logam menjadi bentuk yang kuat, kokoh dan tak mudah berubah.

Orang Muda Katolik memiliki potensi yang tersimpan di dalam dirinya, menunggu untuk ditemukan dan diubah melalui proses yang memurnikan (formatio). Kokohnya wujud logam menampilkan semangat OMK yang mengimani dan menghidupi kebijaksanaan Ilahi pada zaman modern ini. OMK hidup,berani menatap masa depan dengan penuh harapan.

Lingkaran INRI dengan Peta Indonesia. Lingkaran adalah suatu bentuk yang utuh, tidak terputus, abadi, memberikan kesan dinamis serta menampilkan suatu siklus yang berulang. Allah meraja dan menjadi tujuan hidup OMK Indonesia dalam dinamika atau siklus kehidupan mereka (see-judge-act). Kesatuan sebagai satu bangsa Indonesia diharapkan senantiasa sejalan dengan Allah sendiri.(pcp)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version