Home RENUNGAN Selasa, 12 Juli 2016

Selasa, 12 Juli 2016

0

12 Juli 2016

PEKAN BIASA XV (H)
Santo Yohanes Gualbertus; Santo Nabor dan Felix

Bacaan I: Yes. 7:1-9

Mazmur: 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8; R:9d

Bacaan Injil: Mat. 11:20-24

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya: ”Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”

Renungan

Raja Rezin dari Aram dan Raja Pekah dari Israel bergabung melawan Raja Ahas dari Yerusalem. Menurut hitungan manusia, pastilah yang menang kekuatan dua raja. Karena itu wajarlah Raja Ahas takut dan gentar. Namun, Tuhan menyatakan lain. Lewat Nabi Yesaya, Tuhan bersabda, Raja Ahas tak perlu takut, sebab Ia akan melindungi mereka. Tetapi Tuhan menuntut agar mereka percaya teguh kepada-Nya. Jika percaya penuh, maka ”Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya”.

Kepercayaan teguh itulah yang diinginkan Yesus juga terhadap pengikut-Nya. Terhadap kota Kapernaum, Khorazim dan Betsaida, tidak banyak mukjizat yang dilakukan Yesus. Hati mereka tidak teguh percaya kepada-Nya. Yesus menginginkan kita juga tidak hanya melihat mukjizat-mukjizat. Ia ingin kita pertama-tama bertobat. Tanpa pertobatan batin, mukjizat apa pun tak akan mengubah orang menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Bahkan mukjizat penyembuhan fisik yang tak diiringi pertobatan dari dosa, bisa membuat orang melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk dan lebih berdosa lagi. Maka yang terpenting bukanlah mukjizat penyembuhan fisik, tetapi penyembuhan spiritual, yang akan memberikan kedamaian hati, apa pun keadaan fisik kita.

Ya Tuhan, ampunilah aku yang kurang percaya ini dan berilah aku hati yang damai untuk merasakan kehadiran-Mu dalah hidupku. Biar mukjizat-Mu nyata bagiku. Amin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version