PEKAN BIASA VII (M)
Santo Paskalis Baylon
Bacaan I: Yak. 4:1-10
Mazmur: 55:7-8.9-10a.10b-11a.23; R:23a
Bacaan Injil: Mrk. 9:30-37
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: ”Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: ”Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: ”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: ”Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”
Renungan
Berulang kali di dalam Kitab Suci dikatakan bahwa para murid itu tidak mengerti. Di dalam Injil hari ini tampak jelas bahwa mereka tidak mengerti tugas perutusan Yesus. Ketika Yesus meramalkan apa yang akan menimpa diri-Nya di Yerusalem, yakni bahwa Ia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia, para murid malah bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka di dalam kerajaan yang akan didirikan Yesus. Yesus memanggil mereka dan mengingatkan: ”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (Mrk. 9:35).
Melalui naskah Injil hari ini Yesus mengemukakan sebuah ajaran baru. Kalau orang-orang di dunia ini menjadi besar karena mereka memiliki kekuasaan, kekayaan, atau ambisi-ambisi maka kebesaran seorang murid Yesus terletak di dalam kerendahan hati dan di dalam semangat melayani. Dalam kenyataannya, orang-orang yang dikenang dalam sejarah adalah orang-orang yang berkorban untuk kepentingan banyak orang. Semoga Sabda Tuhan dalam Injil hari ini menginspirasi kita untuk terus melayani satu sama lain dalam semangat kerendahan hati.
Tuhan, kuatkanlah aku agar mampu melayani-Mu di dalam saudara-saudari yang Engkau percayakan kepadaku. Amin.