Home RENUNGAN Jumat, 29 April 2016

Jumat, 29 April 2016

0

8-Mei-KWI-R-702x336

PEKAN PASKAH V (P)

Peringatan Wajib Santa Katarina dari Siena;
Santo Petrus dari Verona; Santo Hugo/Hugo

Bacaan I: Kis. 15:22-31

Mazmur: 57:8-9.10-12; R:10a

Bacaan Injil: Yoh. 15:12-17

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Renungan

Jemaat Antiokhia menyambut keputusan sidang di Yerusalem dengan penuh sukacita. Mereka bergembira karena para rasul dan penatua memperlakukan dan menerima mereka sebagai saudara-saudari dalam satu iman akan Yesus Kristus. ”…dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat …semua satu di dalam Kristus Yesus” (Gal. 3:28; Kol. 3:11). Begitulah seharusnya pandangan seorang yang dijiwai oleh Roh Kasih Allah.

Kasih sejati tidak mengenal subjek-objek atau tuan-hamba, maka Yesus tidak lagi menyebut kita hamba melainkan sahabat-Nya. Dan seperti lazimnya seorang sahabat hanya melakukan apa-apa yang menyenangkan hati sahabatnya, demikian pun Yesus mengajak kita untuk belajar bersama-Nya bagaimana menyenangkan hati Bapa dengan saling mengasihi tanpa pamrih (bdk. 1Kor. 13).

Bersama-sama Yesus, mari kita belajar rendah hati untuk bersikap inklusif, menerima dan menghormati perbedaan sebagai dinamika kasih Allah yang telah menciptakan kita dalam satu kasih, satu kemanusiaan, dan dipanggil kepada satu keselamatan.

Ya Tuhan, bukalah budi dan hatiku untuk menerima sesama dengan segala keunikannya; doronglah aku agar bekerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mengubah wajah dunia menjadi serupa dengan wajah-Mu. Amin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version