Home SOSIAL Syukuran nelayan dan festival bahari tradisional tutup pekan semana santa

Syukuran nelayan dan festival bahari tradisional tutup pekan semana santa

0

uskup 3

Para nelayan, umat dan peziarah nampak berbondong-bondong menuju taman Patung Yesus Gembala Yang Baik di Pulau Waibalun. Di sana mereka larut dalam peristiwa tahunan “Syukuran Nelayan dan Festival Bahari Tradisional.”

Pesta syukuran, yang dilaksanakan 28 Maret 2016 untuk menutup rangkaian Pekan Semana Santa di Larantuka, diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung. Profesi nelayan adalah penjala, tegas uskup itu seraya menegaskan, “Kalau dibandingkan dengan waktu Yesus memilih murid-murid dengan konteks nelayan sekarang, hasil yang diperoleh nelayan memberikan kehidupan untuk banyak orang.”

Selain para peziarah, para nelayan tradisional, serta umat Paroki Santo Ignatius Waibalun dan umat paroki lainnya di Larantuka, kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP Paroki Waibalun beserta Kelurahan Waibalun dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Flotim itu juga dihadiri pimpinan daerah serta wakil rakyat.

Lurah Waibalun Emanuel P Tukan mengatakan, Syukuran Nelayan dan Festival Bahari Tradisional menjadi ajang wisata bagi para peziarah apalagi di puncak Pulau Waibalun terdapat patung Yesus Gembala Yang Baik yang dapat digunakan sebagai sarana ungkapan iman bagi umat dan para peziarah.

“Syukuran yang sudah dilakukan sebanyak dua kali sejak 2015 itu menjadi sarana aktualisasi iman umat, membangun persaudaraan di kalangan para nelayan, membangun kesadaran bersama, mencintai dan menghargai lingkungan laut serta membangun gerakan bersama melestarikan lingkungan laut,” kata lurah itu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flotim Andreas Ratu Kedang merencanakan agar di masa depan syukuran dan festival bahari itu melibatkan semua nelayan di Larantuka, Adonara dan Solor.

Selain Misa Syukur, peristiwa yang menjadi bagian akhir dari rangkaian Pekan Semana Santa di Larantuka itu menampilkan juga lomba dayung sampan dan lomba renang. “Ini menjadi event tetap setiap tahun dan kita berencana menjadikannya event nasional. Ini sudah direspon baik oleh Kementerian Pariwisata,” katanya.

Melihat selama pekan Semana Santa tahun ini banyak peziarah datang ke Pulau Waibalun, Andreas mengatakan bahwa perlahan-lahan tempat itu akan ditata menjadi lebih baik. “Berbagai sarana dan fasilitas akan kita lengkapi secara bertahap,” kata Andreas.(Yuven Fernandez)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version