Home RENUNGAN Sabtu,13 Februari 2016

Sabtu,13 Februari 2016

0

Lewi-pemungut-cukai

HARI SABTU SESUDAH RABU ABU (U)
Santo Yulianus dari Antiokhia; Santa Kristina dari Spoleto; Beato Yordanus dari Saksonia

Bacaan I: Yes. 58: 9b-14

Mazmur: 86:1-2.3-4.5-6; R:11a

Bacaan Injil: Luk. 5:27-32

Sekali peristiwa, Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: ”Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: ”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Renungan

Hari ini Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa berpuasa itu berarti suatu aksi sosial. Kita tidak boleh membuat kesulitan dan kerugian bagi orang lain. Bahkan kita diajak untuk mengarahkan hati kita pada orang yang lapar, yang menderita. Kita diajak untuk melakukan silih atas dosa-dosa kita dengan berbuat nyata.

Perbuatan baik itu dengan jelas ditegaskan oleh Yesus sebagai perbuatan yang mengajak orang-orang berdosa untuk bertobat. Pertobatan untuk diri sendiri bukanlah suatu pertobatan yang sempurna. Kita perlu mengajak sebanyak mungkin orang bertobat. Seperti Yesus yang menerima Lewi dan makan bersama mereka. Itu adalah tanda cinta kasih Allah kepada manusia. Sebab kata Yesus, ”Bukan orang sehat yang membutuhkan tabib, tetapi orang sakit.”

Marilah mengisi rangkaian masa Prapaskah kita dengan perbuatan sosial yang membawa perubahan hidup sesama, seperti Allah yang baik, yang mengasihi orang berdosa dan mengajaknya bertobat.

Ya Allah, ajarlah aku bertobat bukan hanya bagi diriku sendiri, melainkan juga mengajak banyak orang mendekati Engkau. Aku ingin memulainya dari keluarga dan orang-orang terdekatku. Amin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version