Sabtu, 2 Januari 2016

0
2211

 Kesaksian-Yohanes-Pembaptis-700x336

PEKAN EPIFANI
Peringatan Wajib Santo Basilius Agung dan
Santo Gregorius dari Nazianze (P)

Bacaan I: 1Yoh. 2:22-28

Mazmur: 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 3b

Bacaan Injil: Yoh. 1:19-28

Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia, ”Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya, ”Aku bukan Mesias.” Lalu mereka bertanya kepadanya, ”Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Dan ia menjawab, ”Bukan!” ”Engkaukah nabi yang akan datang?” Dan ia menjawab, ”Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, ”Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawabnya, ”Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya, ”Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab mereka, katanya, ”Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal itu terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Renungan

Tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Orang yang menolak kebenaran sesungguhnya berada dalam dusta itu sendiri. Yohanes tidak berdusta. Dia sungguh sadar akan dirinya dan tahu akan kebenaran sesungguhnya, yang harus diwartakannya, dalam diri Yesus, yang akan membaptis dengan Roh dan kebenaran. Di hadapan Yesus, sang kebenaran sejati itu, Yohanes Pembaptis bersikap rendah hati dan siap mengabdi: ”Membungkuk dan membuka tali kasutnya pun saya tidak layak”.

Yesus dibaptis oleh Yohanes. Ketika itu Yesus sendirilah yang datang kepada Yohanes minta dibaptis. Pembaptisan Yesus mengingatkan kita pada tugas perutusan setiap insan Kristiani, yakni menjadi imam, nabi dan raja. Setiap insan Kristiani dibaptis untuk mengambil bagian dalam perutusan Kristus ini. Keterbukaan dan kesediaan hati untuk dibimbing Roh Tuhan membantu setiap pewarta memahami Yesus sebagai Jalan, kebenaran dan hidup dalam Roh.

Ya Tuhan, rahmati aku dengan Roh-Mu yang kudus, agar aku mampu memahami Sabda Kebenaran-Mu yang menuntunku pada kebahagiaan sejati dan kebahagiaan kekal. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here