Home NUSANTARA Mgr Turang tegaskan kepedulian pada pasien tidak miskinkan dokter dan paramedis

Mgr Turang tegaskan kepedulian pada pasien tidak miskinkan dokter dan paramedis

0

Uskup - Rekoleksi

“Jangan merawat pasien sambil teleponan, sambil pegang HP, main gadget. Bagaimana orang sakit bisa cepat sembuh, apalagi kalau pasien dimarahi tenaga medis. Pelayanan harus ramah dan penuh senyuman,” kata Uskup Agung Kupang tentang pentingnya kepedulian terhadap orang-orang di sekitar, terutama kepada orang-orang sakit, lumpuh dan difabel.

Mgr Petrus Turang berbicara dalam rekoleksi untuk para dokter dan paramedis Katolik yang tergabung dalam Komunitas Medik Katolik Indonesia Keuskupan Agung Kupang (KMKI KAK) di aula Paroki Katedral Kristus Raja Kupang, 8 Februari 2015. Rekoleksi yang dilaksanakan dalam rangkaian memperingati Hari Orang Sakit se-Dunia, 11 Februari 2015, itu diikuti hampir 100 orang dan dipandu oleh Kepala Paroki Pastor Ambrosius Ladjar Pr.

Mgr Turang menegaskan bahwa para peduli tidak akan menjadi miskin jika membantu sesama di sekitar dan dokter serta tenaga paramedis “harus memiliki sikap kepedulian yang besar ketika menangani atau merawat para pasien yang ditunjukkan dengan ketelatenan dan kesungguhan.”

Menjadi seorang dokter dan paramedis, menurut uskup agung itu, merupakan panggilan hidup sehingga harus dijalani dengan benar. “Kalau memberi pelayanan dengan hati yang tulus, seorang dokter atau tenaga medis pasti gembira dan bahagia jika pasiennya sembuh,” demikian keyakinan Mgr Turang.

Maka, Uskup Agung Kupang itu meminta para dokter dan paramedis untuk menjadikan Tuhan Yesus sebagai teladan dalam menjalankan panggilan mereka. “Layanilah pasien sebagaimana engkau melayani saudara atau keluargamu. Berilah obat yang benar dan jangan memberi pelayanan yang lebih baik kalau pasien atau keluarganya memberi sesuatu. Karena menerima sesuatu di luar aturan, baru memberikan pelayanan yang baik, itu namanya korupsi. Kepedulian kepada orang lain terutama yang sakit dan lumpuh tidak akan membuat engkau kere atau miskin,” tegas Mgr Turang.

Para dokter dan paramedis juga mengajukan berbagai pertanyaan antara lain berkaitan dengan pelayanan kesehatan sesuai hukum Gereja Katolik. (Thomas  A  Sogen)

 

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version