Sidang Tahunan 2014 Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dibuka secara resmi oleh Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo dalam Misa di Gedung KWI, Jalan Cut Mutiah, Jakarta, tanggal 3 November 2014. Perayaan Ekaristi itu dihadiri semua 36 uskup dari seluruh Indonesia, juga Yulius Kardinal Darmaatmadja SJ, tiga uskup emeritus dan administrator apostolik Keuskupan Agung Samarinda, serta Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi. Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Agustinus Tungga Gempa dan Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gultom ikut hadir. Dalam sambutannya Mgr Filipazzi menekan perubahan pimpinan di beberapa keuskupan seperti di Bogor, Bandung, Pontianak, dan perlunya kerja sama dan pertukaran informasi untuk menetapkan tiga uskup baru di tiga keuskupan yang uskupnya sudah mencapai usia 75 tahun, serta rencana pendirian sebuah keuskupan baru di Sumatera. “Anda semua tahu, cara Bapa Suci menunjuk uskup-uskup baru di berbagai keuskupan Indonesia, sungguh merupakan upaya cukup pelik. Dalam tugas ini sangatlah penting kerjasama di antara para uskup sendiri, karena pendapat mereka memiliki bobot tinggi bagi Tahta Suci,” kata Duta Vatikan. Sementara itu, Mgr Suharyo yang baru pulang dari Vatikan untuk menghadiri Sinode Luar Biasa tentang Keluarga mengajak semua uskup peserta sidang itu untuk berkaca pada semangat pembaharuan yang kini sedang hangat-hangatnya dihidupi oleh Paus Fransiskus, yakni “sosok Gereja yang keluar dari lingkungan zona aman sendiri dan pergi serta datang menjumpai masyarakat manusia dalam situasi hidupnya yang riil.” (pcp berdasarkan laporan Mirifica.net)
Kalau bisa dilaksakan perubahan dalam pemilihan uskup, sangat bermanfaat bagi umat Indosia.