Ribuan umat Katolik merayakan 109 tahun Misi Katolik di wilayah Papua Selatan. Perayaan di kompleks di Patung Hati Kudus Yesus Bandara Mopah Merauke, tanggal 14 Agustus 2014, memperingati dua imam MSC, Pastor H Nollen MSC dan Pastor Braun MSC, serta dua bruder MSC, Bruder Van Roessel MSC dan Bruder Oomen MSC yang tiba di Papua di tanggal itu tahun 1905, dan tinggal serta berkarya di Merauke.
Perayaan bertema “Hati Kudus Yesus Milik Semua Bangsa” itu dimeriahkan dengan Misa, berbagai lomba olah raga, dan penyalahan 1000 lilin di sekitar patung itu. Asisten I General MSC di Roma, Pastor Carl Tranter MSC juga hadir dalam perayaan yang berpuncak dengan Misa yang dipimpin Pastor Johanes Joenmo Kandam Pr.
Dalam kotbahnya, Pastor Kandam memuji ribuan orang Katolik yang datang dengan sendirinya mengikuti perayaan itu tanpa harus dijemput. “Tuhan memperhatikan semua orang yang rela hadir. Tuhan luar biasa melindungi umat dan semua manusia. Jangan sampai semangat kita luntur,” kata Pastor Kandam.
Di dalam dunia modern dan di jaman globalisasi ini, imam itu menghimbau seluruh umat untuk tetap memperkuat barisan Yesus Kristus untuk meneruskan cinta kasi-Nya. “Tidak usaha ragu untuk mengagungkan Yesus Kristus dan pencipta alam semesta,” pinta imam itu.
Menurut Pastor Carl Tranter MSC, tidak banyak imam MSC datang ke Papua saat itu karena mereka harus mengambil keputusan untuk meninggalkan keluarga, sahabat, negara dan budaya. Namun, ada juga yang datang setelah mengalami cinta Allah, dan “mereka datang membagikan cinta Allah kepada semua orang di Papua.”
Saat ini, lanjut imam asal Inggris itu, tarekat MSC telah bekerja di sekitar 50 negara dengan moto “Semoga Hati Kudus Yesus Dicintai di Seluruh Dunia.”
Ketua Panitia, Frederikus Gebze, mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa yang menarik dalam perayaan itu adalah keikutsertaan OMK (Orang Muda Katolik) dan KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) dari Dekenat Merauke. “Mereka tulang punggung agama Katolik di Wilayah Selatan Papua,” kata Gebze. Generasi muda menjadi penting, lanjutnya, karena mereka diharapkan mempertahankan iman Katolik.
“Sejarah membuktikan di sini bahwa Patung Yesus bukan hanya simbolik atau eforia tetapi menandakan kekuatan umat Katolik. Walaupun peringatan terkesan sederhana tetapi iman Katolik menjadi titik tolak kegiatan ini,” kata Gebze seraya menambahkan bahwa dihitung dari tempat duduk dan hosti yang dipersiapkan, sekitar 8000 orang datang menghadiri perayaan Misa itu.
Pertandingan futsal dan voli antarumat paroki serta tarik tambang antarmisdinar paroki melengkapi perayaan yang ditutup dengan penyalaan 1000 lilin oleh OMK dan KMK dari setiap paroki dan yang diletakkan di sekitar patung Hati Kudus Yesus di Bandara Mopah Merauke. (Agapitus Batbual)