Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengimbau umat paroki untuk membangun persaudaraan sejati lewat kebersamaan dan perhatian kepada kaum lemah, terpinggirkan dan tertindas. Sekitar dua bulan lalu, Mgr Suharyo bersama sekelompok orang muda pergi memberikan perhatian khusus kepada yang hidup di kolong jembatan. Dalam Misa Syukur 25 Tahun Paroki Santo Agustinus, Karawaci, Tangerang, 1 September 2013, uskup agung itu bercerita bahwa dalam kunjungan itu mereka memberikan peneguhan dan mendengarkan sharing pengalaman pemulung. “Mereka juga membawa makanan, dan alangkah bahagianya mereka karena merasakan suka cita yang sangat mendalam.” Sudah dua kali Mgr Suharyo mengikuti kegiatan itu. “Pengalaman itu diakui banyak orang sehingga perasaan suka cita ada di wajah mereka yang selama ini terpinggirkan,” kata Mgr Suharyo seraya menegaskan bahwa kegiatan itu “adalah bagian dari upaya membangun persaudaraan sejati.” Bahkan dikatakan, “memberikan perhatian kepada kaum lemah adalah hakekat membangun paroki.” Mgr Suharyo berharap agar melalui perayaan itu seluruh umat semakin tekun dan bersatu membangun niat untuk memperhatikan kaum terpinggirkan. Lebih dari 3000 umat memenuhi gereja dalam Misa yang dipimpin Mgr Suharyo dengan konselebran kepala paroki Pastor Bernardus Yusa Bimo Hanto OSC, provinsial OSC Pastor Antonius Subianto OSC dan tujuh imam dari Dekenat Tangerang.***