“Nilai penuh kesederhanaan dalam pelayanan yang dilakukan Paus Fransiskus dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sangat melekat sehingga apa mereka ditunjukkan menjadi teladan yang baik untuk kita semua, termasuk delapan orang yang hari ini menerima kaul pertama sebagai pengikut Fransiskan.”
Provinsial OFM Pastor Adrianus Sunarko OFM menyampaikan hal itu dalam kotbah Misa Kaul Pertama (profesi pertama) bagi delapan frater dari Ordo Fratrum Minorum (OFM) di Kapel Novisiat, Depok, 15 Juli 2013. Lebih dari 500 lebih umat Paroki Santo Paulus Depok, Keuskupan Bogor, menghadiri Misa itu.
Nilai-nilai pelayanan sederhana dan rela berkurban, kata Pastor Sunarko, saat ini sangat dirindukan oleh semua orang. “Maka diharapkan delapan pengikut Fransiskan yang membulatkan tekadnya menjadi saksi Kristus juga menunjukkan nilai kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari,” kata imam itu.
Imam itu percaya, seperti halnya Santo Fransiskus Asisi, kedelapan pengikutnya yang senantiasa menumbuhkan kepribadiannya itu selalu mengandalkan Yesus sebagai teladan hidup dengan memilih hidup sederhana dan penuh ketaatan kepada Bapa di surga.
Perayaan Ekaristi bertema “Domine Ut Videam” itu dipimpin oleh Pastor Adrianus Sunarko OFM dan didampingi Magister OFM Depok, Pastor Bonefasius Budiman OFM dan Kepala Paroki Santo Paulus Depok Pastor Tauchen Hotlan Girsang OFM.
Kotbah Pastor Sunarko menegaskan bahwa Paus dan Gubernur Jakarta itu adalah dua tokoh yang dalam keseharian selalu menunjukkan kesederhanaan dalam tugas pelayanan mereka.
Pengajar sekaligus pendamping para frater, Bonefasius Budiman, mengharapkan agar para frater Fransiskan yang telah mengucapkan kaul pertama bisa membawa kabar baik kepada orang lain, “yakni warta kebaikan tentang kasih Tuhan dalam kehidupan mereka.”
Menurut seorang imam dari Paroki Santo Paulus Depok, Pastor Stanislaus Agus Haryanto OFM, selain keluarga, Misa itu juga dihadiri umat lingkungan setempat yang selama ini menjadi tempat pelayanan para frater Fransiskan.
“Secara keseluruhan panggilan menjadi Fransiskan semakin banyak,” kata Pastor Haryanto OFM kepada PEN@ Indonesia.***