Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Dengan kesabaran lebih, Fransiskus Badar bantu anak cacat raih prestasi nasional

Frans
Fransiskus Saverius Badar

Mengajarkan kerajinan tangan bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) membutuhkan kesabaran lebih. Dengan cara komando, anak cacat bisa ngambek. Maka, ikuti saja kemauan mereka dengan tetap memberi pendampingan. Demikian cara Fransiskus Saverius Badar (42) mengajar kerajinan tangan bagi anak-anak cacat di SLB Bhakti Luhur ALMA Wairklau Maumere selama enam tahun. “Menangani mereka butuh kesabaran, butuh ‘bantuan plus’ dari orang normal,” kata alumni SMAK Bhatyarsa Maumere tahun 1995 itu. Kesabarannya membuahkan hasil. Anak-anak cacat itu kini mampu menghasilkan kotak tissue dari tripleks yang dibalut kulit batang pisang, atau tempurung, atau bulu ayam, serta menghasilkan lampu hias dari tongkol jagung dan batok kelapa. Mereka bahkan meraih antara Juara I Pameran Kerajinan Tangan Tingkat Nasional di Yogyakarta dan Padang, dan Juara Pameran Kerajinan Tangan di Bandung 2017. “Dengan prestasi itu, mereka juga dapat menikmati kebanggaan sebagai layaknya seorang normal,” tegas Frans. “Anak cacat yang punya ketrampilan harus dibimbing dengan kesabaran penuh. Hanya dengan kesabaran dan melihat mereka dengan hati, anak cacat ini dapat menikmati hidup seperti orang normal,” kata Frans kepada PEN@ Katolik seraya menyesalkan bahwa banyak orang cacat tidak ditangani orang normal. (Yuven Fernandez)

Hasil kerajinan tangan anak-anak SLB
Hasil kerajinan tangan anak-anak SLB
Seorang anak SLB sedang membuat kerajinan tangan
Seorang anak SLB sedang membuat kerajinan tangan

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini