29.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Minggu, 27 November 2016

BERITA LAIN

More

    Noah's Ark riding on a swell after the Great Flood

    Pekan ADVEN I (U) – Thn. A/I
    SANTA PERAWAN Maria Tak Bernoda dari Medali Wasiat; Santo Yakobus dari Persia,
    Santo Virgillius; Santo Fransikus–Antonius Fasami

    Bacaan I: Yes. 2:1-5

    Mazmur: 122:1-2.4-5.6-7.8-9; R:1

    Bacaan II:Rm. 13:11-14a

    Bacaan Injil: Mat. 24:37-44

    Sekali peristiwa, Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

    Renungan

    Beberapa tahun lalu muncul aliran yang mengklaim waktu persis datangnya hari kiamat. Masyarakat heboh. Kelompok dari aliran tersebut berkumpul menanti datangnya kiamat sambil menunggu pesawat jemputan yang akan membawa mereka langsung ke surga sehingga tidak mengalami kehancuran karena dahsyatnya hari akhir tersebut. Nyatanya, ramalan mereka tidak terbukti.

    Siapa pun manusia tidak mengetahui waktu yang pasti akan datangnya hari akhir. Yesus hanya mengingatkan agar senantiasa berjaga, karena kita tidak tahu pada hari mana Tuhan datang (bdk. Mat. 24:42). Sikap berjaga-jaga hendaknya dimaknai dengan mengisi dan menjalani hidup yang dipenuhi kebaikan dan cinta. Pemaknaan hidup ini didasari dalam semangat pertobatan dengan meninggalkan cara hidup yang tidak layak dan hidup dalam terang kebaikan. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk bangun dari tidur kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang dalam Yesus Kristus (bdk. Rm. 13:11, 14).

    Kita pun diundang untuk ambil bagian dalam hidup Yesus Kristus dengan menghidupi jalan-jalan-Nya. Dengan hidup dalam jalan dan terang Tuhan kita akan memperoleh keselamatan dan damai tak berkesudahan. Apakah kita mau bertobat? Siapkah kita menantikan kedatangan Tuhan? Hari ini kita bersama Gereja semesta memasuki masa Adven. Semoga kita memanfaatkan masa khusus ini untuk menyucikan hati batin kita bagi kedatangan Tuhan pada hari Natal dan pada kedatangan-Nya kembali di akhir zaman.

    Ya Tuhan Yesus, Sang Raja damai, berilah aku semangat pertobatan agar aku dapat mengisi hidupku dengan baik dan layak menantikan kedatangan-Mu kelak. Amin.

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI