KUPANG, Pena Katolik – Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Kupang (KAK) resmi dibuka pada Senin, 29 September 2025, oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, di Gereja Katolik Santo Yoseph Pekerja Penfui. Tahun ini Muspas mengangkat tema “Gereja Keuskupan Agung Kupang Berjalan Bersama Menuju Indonesia Emas Melalui Transformasi Pendidikan.”
Dalam sambutannya, Mgr. Hironimus menegaskan bahwa tema tersebut mencerminkan jati diri Gereja sebagai communio (persekutuan) sekaligus missio (perutusan), yang digerakkan oleh iman, harapan, dan kasih.
“Sebelum tugas dan pelayanan yang berbeda-beda, kita semua adalah sebuah persekutuan. Dari persekutuan itulah pelayanan Gereja lahir,” ujarnya.
Ia menambahkan, Muspas 2025 selaras dengan sejumlah momentum penting Gereja Katolik, seperti Sinode Para Uskup Sedunia 2021–2023 tentang Gereja sinodal, perayaan 100 tahun Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada 2024, serta Tahun Yubileum 2025 yang mengangkat tema “Peziarah-peziarah Pengharapan.” Tak hanya itu, arah pastoral ini juga berhubungan erat dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Mgr. Hironimus menegaskan, Gereja dipanggil untuk hadir di tengah masyarakat modern yang semakin sekuler, bukan dengan sikap pesimis atau menolak perubahan, melainkan dengan menjadi agen harapan, keadilan, dan kasih Tuhan.
“Gereja harus menjadi pelayan kota, yang berjuang demi kebaikan bersama,” tegasnya.
Muspas 2025 sendiri merupakan kelanjutan dari arah pastoral yang telah dirumuskan dalam Muspas IV tahun 2019, yang bertemakan “Gereja Katolik Keuskupan Agung Kupang Berjalan Bersama dengan Semangat Injil Menuju Kerajaan Allah dalam Bingkai Pergumulan Kerajaan Kemanusiaan.”
Dengan mengusung tema yang dinamis dan relevan terhadap tantangan zaman, Gereja Keuskupan Agung Kupang menegaskan komitmennya untuk terus berjalan bersama umat, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat demi mewujudkan transformasi pendidikan. Upaya ini menjadi kontribusi nyata bagi masa depan Indonesia yang lebih adil, bermartabat, dan sejahtera.
