Senin, September 29, 2025

Paus Leo XIV Akan Menganugerahkan Gelar Doktor Gereja kepada St. John Henry Newman pada 1 November

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Leo XIV pada Minggu lalu mengumumkan bahwa ia akan menganugerahkan gelar Doktor Gereja kepada St. John Henry Newman pada 1 November mendatang, bertepatan dengan Hari Raya Semua Orang Kudus.

“Saya akan menganugerahkan gelar Doktor Gereja kepada St. John Henry Newman, yang telah memberikan kontribusi penting bagi pembaruan teologi serta pemahaman doktrin Kristiani dalam perkembangannya, dalam konteks Yubileum Dunia Pendidikan,” kata Paus setelah memimpin Misa Yubileum Katekis di Lapangan Santo Petrus.

Dengan penetapan ini, Newman akan menjadi Doktor Gereja ke-38, bergabung dengan deretan para kudus yang diakui Gereja karena sumbangan teologis dan spiritualitasnya yang abadi. Newman dikenal secara khusus berkat refleksinya mengenai perkembangan doktrin serta peran suara hati dalam kehidupan iman.

St. John Henry Newman adalah seorang teolog besar Inggris pada abad ke-19. Ia memulai pelayanannya sebagai imam Anglikan yang terkenal, sebelum akhirnya masuk ke dalam Gereja Katolik pada tahun 1845 di bawah bimbingan Beato Dominic Barberi. Dua tahun kemudian, ia ditahbiskan sebagai imam Katolik, lalu mendirikan Oratorium St. Filipus Neri di Inggris. Pada tahun 1879, Paus Leo XIII menganugerahinya gelar kardinal.

Dengan pengakuan resmi sebagai Doktor Gereja, warisan intelektual dan spiritual Newman semakin diteguhkan sebagai cahaya bagi umat Katolik di seluruh dunia, khususnya dalam bidang teologi, pendidikan, dan pembinaan iman.

Geraja Oxford

Pada tahun 1833, Newman menerbitkan Tracts for the Times yang pertama, meresmikan serangkaian publikasi teologis yang menyebarkan gagasan tentang apa yang kemudian dikenal sebagai “Gerakan Oxford”. Gerakan ini berusaha mendekatkan Gereja Inggris dengan akar Katolik Roma-nya.

Kritik Newman terhadap Anglikanisme khususnya terinspirasi oleh Santo Agustinus (354-430) dan perjuangannya melawan para bidah “Donatis”. Pada tahun 1841, Risalah 90, berupaya menegaskan identitas eklesiologis Gereja Inggris yang lebih Katolik daripada Protestan. Risalah ini disensor oleh Universitas Oxford dan Uskup Oxford menangguhkan penerbitannya.

Konversi ke Katolik

Pada tahun 1843, St. John Henry Newman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pastor paroki. Pada tanggal 9 Oktober 1845, ia diterima ke dalam Gereja Katolik oleh Pastor Domenico Barberi CP, seorang pastor Pasionis Italia. Kemudian, pada tanggal 1 November, Kardinal Nicholas Wiseman memberinya sakramen penguatan di Oscott.

Pada tahun 1846, St. John Henry Newman meninggalkan Inggris menuju Roma dan bergabung dengan Kongregasi Oratorium St. Philip Neri (Confoederatio Oratorii Sancti Philippi Nerii/CO). Ia lalu ditahbiskan lagi menjadi imam Katolik pada tanggal 30 Mei 1847. Dari tahun 1851 hingga 1858, ia menjabat sebagai rektor Universitas Katolik Dublin (Irlandia).

St. John Henry Newman dikucilkan oleh masyarakat Anglikan dan Protestan di negaranya setelah perpindahannya ke Katolik. Namun, ia menulis Apologia Pro Vita Sua pada tahun 1864 sebagai tanggapan atas serangan terhadap integritas pribadinya. Salah satu yang mengkritik keras keputusannya ini adalah Imam Anglikan Inggris, Charles Kingsley (1819-1875).

Karya itu dianggap sebagai biografi dengan cakupan intelektual yang cukup luas. Karya tulis itu berhasil merehabilitasi nama penulisnya di mata publik Inggris.

Pada bulan Mei 1879, St. John Henry Newman diangkat menjadi kardinal oleh Leo XIII. Saat itu, ia masih seorang imam biasa; ia tidak akan pernah ditahbiskan menjadi uskup. Ia wafat pada 11 Agustus 1890, di Edgbaston, dekat Birmingham.

Beatifikasi-Kanonisasi

Proses penggelaran kudus St. Newman dibuka pada tahun 1958. Yohanes Paulus II menyatakannya sebagai venerabilis pada tahun 1991. Kemudian Benediktus XVI, yang memiliki keterikatan pribadi dengan tokoh intelektual ini, bersikeras untuk menyerujui beatifikasinya.  Paus Fransiskus kemudian mengkanonisasinya pada 13 Oktober 2019.

Ajaran St. Newman, seorang pendukung setia pendidikan awam, menginspirasi Konsili Vatikan II (1962-1965). Kardinal Britania ini juga dianggap sebagai rasul ekumenisme yang agung.

Dengan Pujangga baru ini, Gereja Katolik kini memiliki 38 Pujangga, termasuk empat perempuan.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini