Kamis, April 24, 2025

Jalan Salib Terakhir Yohanes Paulus II

VATIKAN, Pena Katolik – Tahun 2005, beberapa hari sebelum wafatnya Yohanes Paulus II tidak berhasil untuk menunda trakeostomi pada akhir Februari 2005 agar dapat merayakan Paskah. Paus telah kehilangan kemampuannya untuk mengekspresikan (berbicara) dirinya dengan jelas, dan akhirnya keluar dari rumah sakit seminggu sebelum Minggu Palma.

Pembukaan Pekan Suci dipimpin oleh Kardinal Camillo Ruini, Vikaris Roma, dengan Paus menyaksikan upacara dari jendela Istana Apostolik.

“Karena tidak dapat berbicara, ia berusaha keras untuk melambaikan ranting zaitun,” kenang Romilda Ferrauto, yang saat itu menjadi jurnalis Radio Vatikan.

Karena kondisinya tidak membaik, Yohanes Paulus II mendelegasikan kepada kardinal untuk memimpin setiap perayaan. Ia tidak ikut Jalan Salib Jumat Agung. Vatikan kemudian memasang tautan video dari kapel pribadi Paus, yang menunjukkan punggungnya saat ia duduk di depan layar untuk mengikuti Via Crucis.

Selama perhentian terakhir Jalan Salib, Yohanes Paulus II mengambil salib dengan tangan gemetar dan memegangnya erat-erat.

“Itu adalah momen yang sangat emosional, benar-benar tak terlupakan.”

Saat itu, Kardinal Josep Ratzinger menggantikannya untuk memimpin rangkaian upacara liturgi selama Pekan Suci. Kardinal asal jerman itu kemudian terpilih menjadi Paus.

Pada hari Minggu Paskah, Yohanes Paulus II muncul di jendela Istana Apostolik, dengan Misa yang dipimpin oleh Kardinal Sekretaris Negara Angelo Sodano. Dalam penderitaan yang amat hebat, terguncang oleh getaran, ia tak mampu mengucapkan berkat Urbi et Orbi. Ia malah membatasi dirinya dengan melambaikan tangannya di depan kerumunan umat beriman yang hadir di Lapangan Santo Petrus.

“Mungkin lebih baik bagiku untuk mati, jika aku tidak dapat memenuhi misi yang dipercayakan kepadaku, Kehendak-Mu yang terjadi, Totus tuus,” katanya kepada sekretarisnya, Stanisław Dziwisz.

Menurut buku Lasciatemi andare, Yohanes Paulus II hanya muncul kembali di depan publik satu kali, yaitu pada hari Rabu, 30 Maret 2005, yang menjadi audiensi umum terakhirnya. Tiga haari kemudian ia wafat pada tanggal 2 April 2005. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini