ENDE, Pena Katolik – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Yohanes Don Bosco Ende menyatakan menolak proyek geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende (KAE). Sikap ini sebagai dukungan atas sikap Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, yang sebelumnya telah menyatakan sikap penolakan proyek ini, pada Senin 13 Januari 2025.
Ketua Presidium PMKRI Ende, Marselinus Erlan Le’u, menyebutkan bahwa dukungan tersebut adalah bentuk tanggung jawab moral organisasi terhadap keresahan masyarakat yang terdampak. Ia mengatakan, sikap ini sebagai cerminan keberpihakan kepada kaum tertindas. Ia mengatakan, PMKRI akan terus berjuang demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendukung penuh pernyataan Uskup Agung Ende untuk menolak eksplorasi geothermal di wilayah KAE,” tejas Marsel.
Marsel menambahkan, uskup tidak sembarangan dalam menyampaikan penolakannya, tetapi berdasar kesaksian langsung masyarakat di Mataloko dan Sokoria yang akan terdampak proyek tersebut. PMKRI meminta pemerintah mencabut Surat Keputusan (SK) Nomor 2268 K/MEM/2017 tentang Penetapan Pulau Flores sebagai Pulau Panas Bumi, khususnya di wilayah Keuskupan Agung Ende.
Selanjutnya, Marsel menyampaikan bahwa PMKRI Ende siap menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan.
“Kami akan terus mendesak pihak terkait, termasuk Kementerian ESDM, untuk menghentikan proyek ini. Keberadaan geothermal hanya menambah kecemasan masyarakat di wilayah ini,” tambahnya.
