PARIS, Pena Katolik – Pintu-pintu Katedral Notre-Dame Paris yang baru dipugar secara resmi dibuka kembali untuk umum dalam sebuah upacara pada Sabtu malam, 7 Desember 2024. Pembukaan ini dilakukan lebih dari lima tahun setelah kebakaran melanda atap, rangka, dan puncak menara bangunan ikonik itu.
Perayaan yang dimulai sekitar pukul 19.20 waktu setempat itu dihadiri oleh sekitar 1.500 orang, termasuk sekitar 40 kepala negara, termasuk Presiden terpilih AS Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Kardinal Timothy Dolan dari New York dan Patriark Maronit Bechara al-Rai dari Antiokhia termasuk di antara 170 uskup dari Prancis dan seluruh dunia yang menghadiri upacara tersebut. Paus Fransiskus mengirimkan pesan untuk momen ini.
Pihak berwenang mengerahkan pasukan keamanan besar-besaran yang terdiri dari sekitar 6.000 polisi untuk acara tersebut. Setiaknya sebanyak 40.000 orang ikut dalam Misa ini di luar katedral.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan rasa terima kasih kepada bangsa Prancis dan kepada para pembangun kembali katedral. Ia menegaskan bahwa Notre Dame memberi tahu setiap orang, betapa banyak makna dan transenden yang membantu kehidupan di dunia ini.
Memecah keheningan selama lima tahun, lonceng Notre-Dame, yang dikenal sebagai “bourdon,” berdentang di seluruh Paris. Ini adalah langkah pertama dalam pembukaan kembali katedral, yang dimulai dengan tiga ketukan di pintu utama katedral, oleh Uskup Agung Paris, Mgr. Laurent Ulrich. Pembukaan pintu diiringi musik polifonik “Totus Tuus,” yang digubah pada tahun 1987 oleh Henryk Gorecki selama kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Polandia dan dinyanyikan oleh 150 anggota muda Maîtrise de Notre Dame.
“Semoga kelahiran kembali gereja yang mengagumkan ini menjadi tanda profetik pembaruan Gereja di Prancis,” kata Paus Fransiskus dalam surat yang dibacakan oleh Nunsio Apostolik Prancis, Mgr. Celestino Migliore.
“Saya mengundang semua orang yang dibaptis yang akan dengan gembira memasuki katedral ini untuk merasakan kebanggaan yang sah dan merebut kembali warisan iman mereka,” tambah Paus.
Dalam homilinya yang singkat, Mgr. Ulrich menekankan bahwa pintu Katedral Notre Dame terbuka untuk semua orang, termasuk orang asing dan orang-orang yang tidak percaya. Setelah menyanyikan Magnificat dan mendaraskan Doa Bapa Kami, upacara ditutup dengan berkat terakhir dan menyanyikan Te Deum.
Di akhir upacara keagamaan, sebuah konser yang diselenggarakan dan disiarkan oleh France Télévisions dan Radio France menampilkan artis-artis terkenal internasional termasuk pianis Tiongkok Lang Lang, penyanyi sopran Afrika Selatan Pretty Yende, dan penyanyi tenor Prancis-Swiss Benjamin Bernheim.
Misa pentahbisan untuk altar utama katedral yang baru dijadwalkan pada hari Minggu pukul 10.30 waktu setempat, lagi-lagi di hadapan presiden Prancis dan para pemimpin agama. Perayaan seputar pembukaan kembali Notre-Dame akan berlanjut hingga 16 Desember, dengan setiap hari dikhususkan untuk menyambut berbagai komunitas dan kelompok, termasuk petugas pemadam kebakaran dan pengunjung. Di akhir oktaf ini, katedral akan kembali ke jadwal biasanya.
Kebakaran, yang penyebabnya belum diketahui, telah memicu gelombang simpati di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, yang menjadi penyumbang asing terbesar untuk restorasi dan rekonstruksi. Total anggaran renovasi Katedral Notre Dame mencapai hampir 700 juta euro ($740 juta), atau sekitar 11,7 triliun rupiah. (AES)