Jumat, November 22, 2024
27.8 C
Jakarta

Kasih dan Kehadiran setelah 16 Tahun Misi Mewartakan Kasih di Indonesia Romo Nantes OP

Foto: Misa Paskah Bersama Dominikan Indonesia wilayah Pontianak di Gua Maria Anjongan, 2024 – Sumber Foto: Romanus OP.

PENAKATOLIK.COM, MEMPAWAH– 24 April 2024. Keindahan cinta akan pengalaman yang Ilahi dibumbui dengan tradisi yang diwariskan melalui Ordo Dominikan kini dapat dilihat dan diikuti secara langsung oleh keluarga besar Dominikan Indonesia terutama untuk keluarga Dominikan di Pontianak. Tradisi prosesi Rosario atau yang akrab dengan sebutan Prosesi Salve diperkenalkan oleh Beato Jordan OP sebagai Penerus Santo Dominikus kini berkumandang di Anjongan, Mempawah.

Keluarga Dominikan Indonesia wilayah Pontianak dan sekitarnya belum lama ini mengadakan prosesi rosario persis pada 11 April 2024. Prosesi itu dilaksanakan tepat pukul 18.00 WIB.

Mulai dari depan patung Bunda Maria Pencinta Damai menuju Gua Maria. Semua peserta memegang lilin sembari mengucapkan doa rosario secara bersama-sama. Prosesi itu dibentuk menjadi dua barisan memanjang ke belakang. Perlahan-lahan sambil mendaraskan Salam Maria sambil merenungkan setiap sabda yang mereka lantunkan, semua peserta diajak untuk mendalami dan meresapi makna kasih dan keindahan cinta antar relasi.

Setibanya mereka berada di depan Gua Maria, lilin yang mereka pegang kemuidan diletakkan di sekitar Bunda Maria Anjongan seraya membawa semua renungan hidup yang teriring dalam alunan doa.

Foto: Prosesi Salve dikumandangkan bersama iringan lilin berjalan menuju Gua Maria Anjongan. 2024 – Sumber Foto: Romanus OP.

Dalam keterbatasan ada cara untuk memberi

Teladan suci Santo Dominikus de Guzman diungkapkan secara jelas oleh Romo Edmund Nantes OP dalam perayaan misa Paskah bersama usai Prosesi Salve dilaksanakan.

Perayaan misa kudus dilaksanakan  dalam kapel Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan dimana Romo Edmund Nantes, OP dan Pastor Andreas Kurniawan, OP sebagai selebrannya.

Romo Nantes alas Father Nantes menekankan tentang cinta kasih. Dia dengan tegas menggarisbawahi bahwa kasih berarti mau memberi, sebagaimana Yesus dan para orang kudus lakukan.

“Semua teladan St. Dominikus untuk mewartakan injil, Thomas Aquinas semua teladannya untuk mengajar, Margaret dari Castello, dengan keterbatasannya ia tetap memberi,” kata Romo Nantes.

Sebagai Dominikan, lanjut Romo Nantes; “berarti mau bersatu dengan Yesus, menjadi kurban demi keselamatan jiwa-jiwa, sesuai dengan perannya masing-masing.” Baginya, mau bersatu dengan Yesus berarti disitulah kebahagiaan dan kegenapan dapat ditemukan.

Semua tentang kasih adalah cerminan cinta kasih Allah yang memberikan semua secara Total. Dalam Doa Romo Nantes tak terlepas dari mendoakan agar anggota Keluarga Dominikan dapat mencintai Allah dengan sepenuh hati.

Foto: Dominikan Awam Indonesia wilayah Pontianak mengikuti Paskah bersama sekaligus perpisahan bersama Romo Nantes OP. 2024- Sumber: Romanus OP.

Bermisi 16 Tahun di Indonesia

Wajah yang tak pernah menunjukkan kesedihan dan semangat yang menjadi modal pewartaannya menjadi penguat dalam misinya di Indonesia (STT Pastor Bonus) selama 16 tahun berada dalam misi suci Ordo Dominikan. Romo Nantes OP tak hanya menjadi terang dalam pengajarannya soal teologi maupun memformasi imam-imam muda di Keuskupan Agung Pontianak, karena itulah tak sedikit Imam muda yang memuji kecerdasan intelektual bahkan teladan hidupnya selama berada di Indonesia. 

Misa paskah bersama dijadikan sebagai ‘momen perpisahan dengan Romo Nantes’ sebab dia akan segera mengakhiri misinya di Indonesia, khususnya di pulau Borneo.

Dalam ceritanya, Romo Nantes sudah berkarya di Indonesia selama 16 tahun dan selama itu juga dirinya tidak pernah merasa sendirian karena sejak awal sudah berjalan bersama. Dalam hal ini dia meyakinkan kepada semua peserta bahwa jalan bersama dalam konteks ini merupakan jalan bersama dengan Allah yang diwujudkan sebagai esensi kehadiran Allah melalui orang-orang yang dia temui.

“Saat kita berjalan sendirian maupun bersama, mungkin tidak akan membuat perbedaan nasib, tetapi ketika kita bersama-sama dengan orang yang beriman sama, tentu dengan mereka yang punya harapan, pasti ada pembeda,” tutur Romo Nantes OP dalam sambutannya pada 11 April 2024 di Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan.

By. Samuel – Pena Katolik.
Sumber: Romo Andreas Kurniawan OP dan Romanus OP dalam laporannya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini