Senin, Desember 23, 2024
26.6 C
Jakarta

Indi Gregory Meninggal Setelah Alat Bantu Hidup Dicabut dari Tubuhnya

Indi Gregory dan kedua orangtuanya sesaat setelah upacara Baptisan pada bulan September 2023.

NOTTINGHAM, Pena Katolik – Seorang bayi asal Inggris yang sakit kritis, Indi Gregory, meninggal semalam pada hari Senin 13 November 2023. Ia meninggal setelah alat bantu hidupnya dicabut pada akhir pekan menyusul perintah Pengadilan Inggris.

Indi yang berusia 8 bulan meninggal dalam pelukan ibunya di rumah sakit pada pukul 1:45 pagi tadi. Berita ini disampaikan kelompok advokasi Inggris Christian Concern.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui Christian Concern, orang tua Indi mengatakan mereka “marah, patah hati, dan malu. Pengadilan tidak hanya merampas kesempatannya untuk hidup lebih lama, namun mereka juga merampas martabat Indi untuk meninggal dunia di rumah keluarga tempat ia seharusnya berada.

Sebelumnya, Pemerintah Italia mengadakan pertemuan darurat dan menyetujui untuk memberikan kewarganegaraan Italia kepada anak yang sakit kritis itu tersebut pada tanggal 6 November 2023. Pemerintah Italia juga setuju untuk menanggung biaya pengobatan Indi di Rumah Sakit Anak Bambino Gesù Vatikan.

Meski begitu, perpindahan Gregory dari Inggris ke Italia tidak mudah dilakukan. Hingga meninggal, Indi masih berada di Inggris. Orang tua Indi, Dean Gregory dan Claire Staniforth, berulang kali mengajukan banding ke pengadilan Inggris agar dapat membawa bayi mereka ke Roma untuk berobat. Namun, keduanya kalah dalam pertarungan hukum. Pengadilan tkedua di Inggris memutuskan pada 10 November 2023 bahwa alat bantu hidup bayinya tidak boleh diberikan dan harus dicabut “segera.”

Pengadilan tinggi Inggris beralasan bahwa “kepentingan terbaik” anak tersebut. Keputusan ini bertentangan dengan keinginan orang tuanya.

Putusan tanggal 10 November tersebut menyatakan bahwa upaya intervensi Italia dalam kasus Indi “sepenuhnya disalahpahami” dan “tidak sesuai dengan semangat” Konvensi Den Haag tahun 1996. Konvensi ini termasuk dirativikasi Inggris dan Italia.

“Claire dan saya sekali lagi merasa muak dengan keputusan sepihak dari para juri. Seluruh dunia menyaksikan dan terkejut,” kata Dean.

Indi Gregory lahir pada bulan Februari 2023 dan dibaptis pada bulan September 2023 saat sudah terbaring di rumah sakit. Ia menderita penyakit degeneratif mitokondria yang langka. Dia telah menerima perawatan seumur hidup dengan ventilator di Queen’s Medical Center di Nottingham, Inggris.

Rumah Sakit Bambino Gesù, yang dijalankan oleh Vatikan, pernah menawarkan untuk merawat bayi-bayi Inggris yang sakit parah di masa lalu, seperti Alfie Evans pada tahun 2018 dan Charlie Gard pada tahun 2017. Keduanya adalah warga negara Inggris dan pada akhirnya tidak diberi kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Italia pemerintah Inggris. Kedua bayi itu meninggal beberapa hari setelah alat bantu hidup dicabut.

Doa Paus Fransiskus

Paus Fransiskus berdoa untuk Indi Gregory dan keluarganya karena alat bantu hidup untuk bayi yang sakit kritis di Inggris itu akan dicabut akhir pekan ini berdasarkan perintah pengadilan Inggris, 11 November 2023. Paus merangkul keluarga kecil Indi Gregory, ayah dan ibunya, berdoa untuk mereka. Paus menyampaikan doanya kepada semua anak di seluruh dunia pada saat-saat yang sama yang hidup dalam kesakitan atau mempertaruhkan hidup mereka karena penyakit dan perang.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini