Senin, November 25, 2024
33.4 C
Jakarta

Nikaragua Membebaskan 12 Imam Setelah Kesepakatan dengan Vatikan

MGr Rolando Alvarez, salah satu tahanan politik Nikaragua yang sampai kini belum dibebaskan.

NIKARAGUA, Pena Katolik – Pemerintah Nikaragua melaporkan bahwa mereka telah membebaskan 12 imam yang dipenjarakan dan mengirim mereka ke Vatikan. Hal ini menyusul kesepakatan dengan otoritas Gereja Katolik.

Uskup Rolando Álvarez dari Keuskupan Matagalpa tidak termasuk di antara mereka, meski sebelumnya pernah dikabarkan bahwa ia dibebaskan. Mgr. Álvarez dijatuhi hukuman pada bulan Februari 2023 lalu. Ia dihukum 26 tahun empat bulan penjara. Sehari sebelum hukumannya, prelatus itu menolak menjadi bagian dari kelompok 222 orang yang dideportasi ke Amerika Serikat.

Dalam siaran pers tertanggal 18 Oktober 2023, rezim Ortega mengumumkan bahwa pembebasan 12 imam tersebut terjadi setelah percakapan yang bermanfaat dengan Tahta Suci. Para imam tersebut, saat ini sedang menuju ke Vatikan. Dalam rilisnya, pemerintah menyatakan bahwa kesepakatan tersebut dicapai dengan perantaraan otoritas tinggi Gereja Katolik di Nikaragua dan Vatikan. Rombongan tersebut akan diterima oleh personel Sekretariat Negara Takhta Suci. Kantor komunikasi Vatikan mengeluarkan pernyataan pada Kamis, 19 Oktober 2023 yang mengonfirmasi bahwa Takhta Suci telah diminta untuk menerima para imam ini.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Takhta Suci telah diminta untuk menerima 12 imam dari Nikaragua yang baru saja dibebaskan dari penjara. Tahta Suci telah menyetujui; mereka akan diterima oleh pejabat Sekretariat Negara pada sore hari dan ditempatkan di beberapa fasilitas Keuskupan Roma,” bunyi pernyataan Matteo Bruni, direktur Kantor Pers Takhta Suci Kuria Romawi.

Para imam yang dibebaskan adalah Pastor Manuel Salvador García Rodríguez dan Pastor José Leonardo Urbina Rodríguez, dari Keuskupan Granada; Pastor Jaime Iván Montesinos Sauceda, dari Keuskupan Matagalpa; dan Pastor Fernando Israel Zamora Silva, dari Keuskupan Siuna. Juga dibebaskan adalah Pastor Osman José Amador Guillén, Pastor Julio Ricardo Norori Jiménez, Pastor José Iván Centeno Tercero, Pastor Yessner Cipriano Pineda Meneses, Pastor Álvaro José Toledo Amador, dan Pastor Eugenio Rodríguez Benavidez, semuanya dari Keuskupan Estelí. Selanjutnya Pastor Cristóbal Reynaldo Gadea Velásquez, dari Keuskupan Jinotega; dan Pastor Ramón Angulo Reyes, dari Keuskupan Bluefields.

Pada bulan Oktober. Pada tanggal 15 Desember, delapan dari pendeta tersebut dikirim ke penjara El Chipote, yang dikenal sebagai penjara penyiksaan. Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke ACI Prensa, Felix Maradiaga, mantan tahanan politik Nikaragua, mengungkapkan kegembiraannya yang mendalam atas pembebasan para pendeta yang ditahan secara tidak adil.

Felix menyatakan tuntutan tegasnya untuk pembebasan Mgr. Alvarez dari Keuskupan Matagalpa dan sejumlah tahanan politik lainnya yang masih ditahan. Kelompok ini akan terdiri dari lebih dari 80 orang.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini