Pena Katolik, MEMPAWAH, 4 Oktober 2023 – Jambore Sekami (Serikat Kepausan Anak-anak dan Remaja Misioner) Keuskupan Agung Pontianak menggelar sebuah seminar di Aula Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan, Kalimantan Barat.
Seminar ini menjadi salah satu sesi pembuka dalam rangkaian acara Jambore Sekami Keuskupan Agung Pontianak dengan tema utama “Berbagi Suka Cita Injil dalam Kebhinekaan: Bersahabat, Terlibat, Menjadi Berkat”.
Acara dimulai setelah misa bersama yang dihadiri oleh Uskup Agung Pontianak, imam dari berbagai paroki, peserta jambore, serta para pembina.
Suster Agatha Sunarni, SFIC, selaku Ketua Panitia Jambore Sekami Keuskupan Agung Pontianak, menjelaskan bahwa materi seminar ini telah disesuaikan dengan tema jambore yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman peserta tentang kebahagiaan berbagi Injil dalam keragaman.
Tim pemateri dari Direktorat Nasional KKI yang berbasis di Jakarta diundang untuk memberikan materi.
Salah satu narasumber yang menjadi sorotan adalah Pak Anton, seorang anggota tim dari Jamnas (Jambore Nasional Sekami), yang dikenal luas dalam memberikan materi kepada anak-anak Sekami.
Pastor Markus Nur Widipranoto, Direktur Nasional KKI, turut menyumbangkan wawasannya dalam seminar ini.
Materi seminar disampaikan dari jam 19.00 hingga 21.00 WIB, diikuti dengan doa bersama dan istirahat.
Materi yang disampaikan dalam seminar ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk merealisasikan semangat Jambore Sekami Keuskupan Agung Pontianak dengan mengintegrasikan nilai-nilai sukacita Injil dalam kehidupan sehari-hari.
Pastor Markus Widipranoto mencoba untuk menghidupkan suasana dengan mengajak peserta untuk bernyanyi, bergerak, dan merenungkan teladan kisah Yesus.
Romo Widipranoto menyampaikan pesan penting, “Karakter anak-anak Sekami yaitu gembira, dipenuhi sukacita, karena Yesus ada di dalam diri kita.”
Dia juga menggambarkan anak-anak Sekami sebagai misionaris cilik yang berjalan bersama dengan Yesus.
Dalam suasana Jambore tersebut, peserta diajak untuk lebih mendalam dalam penghayatan kebersamaan, “Ketika kita bersama, makan pun kita dalam satu keluarga, disitulah Tuhan Yesus hadir,” kata Pastor Widi, mengutip ayat dari Matius 18:20 yang berbunyi, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”(S-R/PENA).