Sabtu, November 23, 2024
26.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Minggu 19 Juni 2022; HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

Bacaan I: Kej. 14:18-20

Melkisedek, raja Salem, adalah seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abram kembali dari kemenangannya atas beberapa raja, Melkisedek membawa anggur dan roti, lalu memberkati Abram, katanya, “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua jarahannya.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 110:1,2,3,4

Ref. Inilah Tubuh-ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.

  • Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu.” Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
  • Engkau meraja diatas gunung yang suci, sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek”

Bacaan II: 1Kor. 11:23-26

SAUDARA-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:

“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:51

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku yang Kuberikan untuk hidup dunia.

Bacaan Injil: Luk. 9:11b-17

SEKALI peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak tentang kerajaan Allah, dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.

Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid kepada Yesus, dan berkata: “Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi.”

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Kamu harus memberi mereka makan!” Mereka menjawab: “Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini.”

Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok.”

Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.

Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak duabelas bakul.

Demikianlah Injil Tuhan

EKARISTI KUDUS : SUMBER, PUNCAK DAN KEKUATAN HIDUP KRISTIANI.

HARI Minggu ini Gereja universal merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah KRISTUS. Pada hari ini Gereja Katolik mengarahkan perhatiannya pada Ekaristi Kudus yang merupakan Sumber, Puncak dan Kekuatan hidup Kristiani. Sebab, Ekaristi Kudus itu adalah YESUS KRISTUS sendiri. Inilah ciri khas Gereja Katolik yang membedakan dari Gereja-Gereja Kristen yang lain. Gereja Katolik percaya penuh dan mengimani bahwa YESUS KRISTUS sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus; bukan hadir secara simbolis seperti kepercayaan beberapa kelompok Gereja Kristen.

Seperti diingatkan oleh Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua bahwa pada malam Perjamuan Terakhir YESUS mengambil roti dan memecah-mecahkannya sambil berkata “Inilah Tubuh-KU yang diserahkan bagi kamu…” Demikian juga IA mengambil cawan dan berkata “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh Darah-KU; perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan AKU. Sebab, setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian TUHAN sampai IA datang.” (1Kor.11: 24, 25, 26). Jadi, YESUS tidak mengatakan bahwa roti ini adalah “simbol” Tubuh-KU dan cawan ini adalah “simbol” Darah-KU. Dan setiap kali kita mengikuti perayaan Ekaristi Kudus – apakah secara offline atau online – itu sama saja dengan ikut dalam pewartaan tentang sengsara, kematian, kebangkitan dan kemuliaan TUHAN YESUS.

Kepercayaan kita akan semakin mantap dan sungguh kita imani setelah kita merenungkan Injil Yohanes Bab 6 tentang Roti Hidup. Roti ini yang turun dari Surga dan memberi kehidupan yang kekal. Sabda YESUS “Barangsiapa makan Daging-KU dan minum Darah-KU, ia tinggal di dalam AKU dan AKU di dalam dia.” (Yoh.6: 56). – Apakah aku sungguh percaya dan yakin bahwa roti dan anggur yang diberkati dan disucikan dalam konsekrasi di dalam perayaan Ekaristi Kudus adalah Tubuh dan Darah TUHAN YESUS sendiri?

Kita sebagai umat beriman, percaya dan yakin bahwa ALLAH adalah Maharahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. IA selalu memberikan yang terbaik untuk kita. IA selalu memenuhi kebutuhan kita, IA tidak membiarkan kita tersesat, binasa, kelaparan dan kehausan. Sebagai ALLAH yang Mahabaik, IA menyerahkan ANAK-NYA yang Tunggal untuk menebus dosa kita, agar kita bisa hidup kekal. Dan YESUS sendiri memberikan Diri-NYA seutuhnya untuk kita agar kita tidak binasa. YESUS memberikan Tubuh-NYA dan Darah-NYA setiap kali kita mengikuti perayaan Ekaristi dan menerima Ekaristi Kudus baik secara langsung maupun secara batin (Komuni batin seperti masa pandemi). Dengan menyambut Ekaristi Kudus kita mempunyai bekal perjalanan untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Karena itu, jiwa dan hati kita harus bersih dari segala noda dosa dan rasa kebencian, dendam, iri dan dengki.

Demikian pula kita perlu mempersiapkan hati sebelum menyambut dengan berdoa. Lalu cara menyambutnya pun harus dengan khidmat, sikap hormat dan khusyuk. Harus kita tanamkan kesadaran bahwa TUHAN sendiri yang datang ke dalam hati kita. Jika kita kedatangan tamu yang terhormat saja, kita akan mempersiapkan diri dan tempat yang sebaik-baiknya, apalagi kita mau kedatangan TUHAN sendiri yang jauh lebih agung, mulia dan kuasa dari pada tamu terhormat mana pun juga! Ingatlah, pesan Rasul Paulus: “Barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan TUHAN, ia berdosa terhadap Tubuh dan Darah TUHAN.” (1Kor.11: 27). – Bagaimanakah sikap hati dan badan kita bila menerima Ekaristi Kudus? Apakah kita juga mempersiapkan batin kita sebelum menyambut Ekaristi Kudus?

Kita seperti lima ribu orang  yang datang dan mengikuti YESUS untuk disembuhkan segala penyakit badan kita dan untuk mendengarkan Sabda-NYA. Dan ternyata YESUS tidak hanya menyembuhkan penyakit dan memberikan ajaran-NYA, tetapi juga memberikan makan bahkan secara berlebihan, memberikan kehidupan. Bila lima potong roti dan dua ekor ikan yang telah diberkati dan digandakan seperti dikisahkan dalam Injil hari ini, merupakan makanan jasmani yang mengenyangkan, maka Ekaristi Kudus adalah makanan rohani yang akan menjamin pertumbuhan dan perkembangan rohani kita. Kehidupan jasmani kita akan tumbuh sehat bila kita mendapat makanan yang sehat. Demikian pula kehidupan rohani kita akan tumbuh secara dewasa dan kudus, bila kita sering menyambut Ekaristi Kudus secara hormat dan layak.

Marilah kita rayakan Hari Raya Tubuh dan Darah KRISTUS ini dengan penuh iman, rasa syukur, sukacita dan cinta kepada YESUS KRISTUS dan menyambut-NYA secara khusyuk, hormat dan layak pada hari ini dan setiap kali kita mengikuti perayaan Ekaristi Kudus.

Doa

Ya YESUS, aku bersyukur karena aku boleh menjadi pengikut-MU dan mengimani-MU, sehingga aku boleh menyambut-MU dalam Ekaristi Kudus. Aku mohon kiranya ENGKAU berkenan untuk tinggal terus dalam jiwaku selama masa peziarahan di dunia ini. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, murnikanlah hatiku setiap kali mau menyambut Ekaristi Kudus. Amin.

Paulus Krisantono

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini